kievskiy.org

Memindai Bandung Tempo Dulu dalam Roman Atheis Karya Achdiat K Mihardja

Pemukiman padat terlihat di tepi Jalan Sasak Gantung, Kota Bandung, Sabtu, 27 Maret 2021. Jalan itu menjadi latar peristiwa dalam roman klasik Atheis yang terbit 72 tahun lalu.
Pemukiman padat terlihat di tepi Jalan Sasak Gantung, Kota Bandung, Sabtu, 27 Maret 2021. Jalan itu menjadi latar peristiwa dalam roman klasik Atheis yang terbit 72 tahun lalu. /Pikiran Rakyat/Bambang Arifianto

PIKIRAN RAKYAT - Memahami perkembangan dan pertumbuhan sebuah kota tak cuma dilihat dari laporan kering statistik dan penelitian ilmiah lainnya. 

Sebuah karya sastra bisa jadi alat untuk meneropong proses tumbuh kembangnya  sebuah wilayah. 

Pikiran Rakyat memindai tata kota Bandung dalam roman klasik Atheis karya Achdiat K Mihardja yang terbit 72 tahun lalu. 

Roman yang banyak ditelisik dari sisi perbenturan pemikiran/ideologi masyarakat di zaman revolusi kemerdekaan ini, ternyata menarik guna dipinjam matanya melihat Bandung tempo dulu dan membandingkannya kini.

 Baca Juga: Buat Emosi, PM Pakistan dengan Santai Salahkan Pakaian Wanita untuk Kasus Pemerkosaan

Baca Juga: Tangani Korban Longsor Cilawu, Pemkab Garut Beri Bantuan Jaminan Hidup per Bulan

Roman Atheis karya Achdiat mencantumkan begitu gamblang lokasi peristiwa serta alamat bermukim sosok-sosok dalam cerita. 

Jalan Sasak Gantung, Lengkong Besar dan Kebon Manggu di Kota Bandung merupakan poros kisahnya bergulir. 

Tetapi penelusuran justru menarik di awali di depan plang  Jalan Lengkong Tengah. 

 Baca Juga: Kode Redeem FF Terbaru 8 April 2021, Buruan Klaim Voucher Sebelum Kehabisan

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat