/photo/2021/05/05/2797823066.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - Pandangan mata bocah-bocah tersebut menyapu hamparan sawah guna mencari lubang kecil atau sekadar rekahan di permukaan lumpurnya sore itu.
Begitu pandangan mereka menumbuk tujuan yang dicari, "senjata-senjata" berupa tali benang berujung kail mulai dimasukkan menjelajahinya.
Agar bisa menjangkau lubang yang berada jauh dari pematang, mereka mengikat tali pada potongan bambu kecil.
Dengan cuma menjulurkan tangan yang memegang bambu, lubang terjauh pun bisa digapai tanpa harus membenamkan kaki pada lumpur.
Baca Juga: 11 Tahun Menikah, Ashanty Bocorkan Perkataan Pedas Anang Hermansyah yang Buat Hatinya Meringis?
Namun, ada pula bocah yang rela turun langsung ke lumpur karena tak menggunakan potongan bambu itu. Begitulah kegiatan sejumlah bocah di Kampung Cibengkung, Desa/Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat, Selasa, 4 Mei 2021.
Mereka ngabuburit dengan ngurek belut atau mencari belut di pesawahan kampung tersebut. Pardan, remaja 13 tahun mengaku baru menjelajahi dua kotak sawah sore itu. Namun, hasil belut yang didapatnya sudah bisa menjadi lauk berbuka puasa nanti.
"Dapat enam belut," ucapnya. Rencananya, belut-belut yang didapatnya akan digoreng Pardan selepas pulang ke rumah. Jika wilayah jelajah ngurek mereka meluas, Pardan mengaku bisa memperoleh lebih dari 20 belut.
Baca Juga: Cek Penyekatan di Brebes, Pesan Ganjar Pranowo: Jaga Jalur Tikus dan Waspadai Boks Angkut Orang
Memang mereka ngurek belut bukan hanya di sekitar pesawahan Cibengkung. Terkadang, mereka sampai di Kampung Cihonje, Desa Margalaksana. Akan tetapi, mencari belut di sawah-sawah kampung sendiri pun hasilnya terbilang lumayan dengan rata-rata 15 belut.