kievskiy.org

Ubah Pola Pikir dari Job Seeker Jadi Job Creator, Jawaban di Tengah Pandemi Covid-19

Pikiran-Rakyat.com
Logo Share www.Pikiran-rakyat.com

PIKIRAN RAKYAT Pandemi Covid-19 menyebabkan krisis ekonomi di hampir seluruh negara di dunia. Pandemi juga menyebabkan lonjakan angka pengangguran.

Di Indonesia, data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat total pengangguran bertambah 2,67 juta menjadi 9,77 juta orang per-Agustus 2020 dengan peningkatan sebesar 14,28 persen dari total penduduk usia kerja sebanyak 203,97 juta jiwa.

Hijrah pola pikir (mindset) dari pencari kerja (job seeker) menjadi pencipta kerja (job creator) merupakan jawaban untuk membangun ekonomi kreatif berbasis teknologi digital, seperti yang dibutuhkan di masa sulit seperti saat ini.

Hal itu dikatakan Prof. Dr. B. Lena Nuryanti Sastradinata M. Pd., dalam pidato Pengukuhan Guru Besar dalam bidang Ilmu Pendidikan Ekonomi di Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), yang berlangsung secara virtual pada Rabu 9 Juni 2021.

Baca Juga: Polri Akui Sulit Ciduk Harun Masiku, Eks Jubir Presiden Gus Dur: Dulu Tak Ada Polisi Tidur Adanya Polisi Jujur

Disebutkan Lena, indikator sebuah negara dikatakan maju adalah minimal 2 persen dari jumlah penduduk harus berprofesi sebagai wirausaha.

Jika penduduk Indonesia 250 juta, maka minimal 5 juta jiwa penduduk Indonesia harus menjadi pelaku wirausaha. Saat ini, jumlah wirausaha di Indonesia masih kalah dari negara-negara maju yang jumlah wirausahanya di atas 3 persen.

"Demi mengubah kondisi bangsa Indonesia saat ini, maka diperlukan revitalisasi pada pelaksanaan sistem pembelajaran di perguruan tinggi. Selain memprioritaskan mahasiswa cepat lulus dan siap bekerja (job seeker), mahasiswa juga harus dipersiapkan dalam menciptakan pekerjaan (job creation) sejak mengikuti perkuliahan," tuturnya.

Akan tetapi, proses pembelajaran yang interaktif dengan fokus pada pengembangan karakter peserta didik, dapat terwujud dengan bantuan teknologi digital dalam hubungan pendampingan, bukan pengajaran.

Baca Juga: Atta Halilintar Bantah Keluarganya Dideportasi dari Malaysia: Justru Bersahabat Sama Warga Sana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat