PIKIRAN RAKYAT - General Manager Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia-Cina, Mirza Soraya, menanggapi keluhan kesulitan air bersih akibat proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Kontraktor telah berkoordinasi, dan melakukan mitigasi dampak lingkungan terkait keluhan sejumlah warga Kampung Cigeblig, Desa Rende, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Warga Cigeblig sebelumnya mengeluhkan hilangnya mata air di kampungnya karena tergusur proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang membuat mereka kesulitan memperoleh air bersih.
"Di Cikalong Wetan, kontraktor telah membangun beberapa sumur bor sebagai sumber air baru untuk memasok kebutuhan air bersih bagi masyarakat sekitar. Sejak 2020, langkah penanggulangan tersebut sudah direalisasikan di beberapa lokasi terdampak," kata Mirza dalam pesan WhatsApp-nya kepada Pikiran Rakyat (PR) pada Rabu, 11 Agustus 2021.
Baca Juga: Pelat Nomor Kendaraan akan Diubah, Tak Lagi Berwarna Hitam dengan Tulisan Putih
Untuk diketahui, tuturnya,pembangunan terowongan pada proyek kereta cepat tu memiliki tantangan yang luar biasa karena menembus kawasan perbukitan di wilayah Bandung Barat.
Maka dari itu, menurut Mirza, mitigasi dampak lingkungan sudah dilakukan tentu saja dengan berkoordinasi dengan warga.
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung senantiasa berkomitmen untuk bertanggung jawab terhadap dampak yang timbul akibat proses konstruksi di area sekitar trase untuk memastikan keamanan dan kenyamanan masyarakat dan lingkungan sekitar.
Baca Juga: Ucok Baba Ceritakan Kronologis Pemalakan di Kafenya, Sempat Bernegosiasi dengan Pelaku
Dalam pemberitaan PR pada Selasa, 10 Agustus 2021, sejumlah warga di Kampung Cigeblig, Desa Rende, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat terpaksa menggunakan air sawah dan membeli galon isi ulang, guna memenuhi kebutuhan kesehariannya.