kievskiy.org

Efek Kemarau, Distribusi Air Minum Kota Bandung Kembali Terganggu

Ilustrasi air bersih.
Ilustrasi air bersih. /Pixabay PIXABAY

PIKIRAN RAKYAT - Distribusi air hasil pengolahan Perumda Tirtawening Kota Bandung kepada para pelanggan kembali terganggu tak lama setelah kejadian pipa pecah beberapa waktu lalu. 

Efek kemarau mulai menyebabkan debit aliran sungai berkurang, terutama yang menjadi sumber air baku Perumda Tirtawening Kota Bandung. Pasokan air baku ke Instalasi Pengolahan (IPA) Badaksinga terganggu semenjak beberapa hari ke belakang.

Direktur Umum Perumda Tirtawening Kota Bandung Sonny Salimi memaparkan, volume pada beberapa sumber air baku berkurang setengah daripada biasanya. 

Bahkan, pasokan air baku dari Sungai Cikapundung Dago Bengkok sempat nol. Saat kondisi normal, kapasitas pasokan air baku dari sumber itu mencapai 400-450 liter per detik.

Baca Juga: Resmi Berlaku, Indonesia akan Gunakan Mata Uang China untuk Pembayaran Internasional

"Kami memberitahukan kondisi tersebut agar pelanggan waspada. Kami pun mengajak para pelanggan menghemat penggunaan air, juga berdoa agar kemarau tak berkepanjangan," ucap Sonny, di Kantor Perumda Tirtawening Kota Bandung, Jawa Barat, Senin, 6 September 2021.

Situ Cileunca, dan Cipanunjang di Pangalengan, ucap Sonny, masih berair. 

Hanya, tinggi permukaan air pada dua situ tersebut tengah berkurang. 

Baca Juga: Polda Metro Jaya: Bike to Work Mulai Uji Coba Besok, Bike to Sport Masih Dilarang Melintas

Sonny mencontohkan, tinggi permukaan air di Cipanunjang saat ini, yakni 11 meter. Sementara itu, kondisi normal tinggi permukaan air Situ Cipanunjang 22 meter.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat