kievskiy.org

Jalanan Bandung Dikuasai Kendaraan Pribadi, Transportasi Publik Kian Hari Kian Sepi

Kendaraan memadati Jalan Dewi Sartika, Kota Bandung, Minggu 18 April 2021.
Kendaraan memadati Jalan Dewi Sartika, Kota Bandung, Minggu 18 April 2021. /Pikiran Rakyat/Armin Abdul Jabbar

PIKIRAN RAKYAT - Perbandingan rasio pengguna kendaraan pribadi dengan transportasi umum di Kota Bandung begitu mencolok. Rasio pengguna kendaraan pribadi 81,77 persen dan transportasi umum 18,23 persen.

Sementara untuk rasio kendaraan, sebanyak 96,59 persen adalah kendaraan pribadi dan 3,41persen angkutan umum.

Pemerintah Kota Bandung berupaya menumbuhkan minat warga Kota Bandung untuk beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum.

Salah satu caranya, mening katkan kualitas layanan transportasi umum. Kepala Bidang Perencanaan dan Pembinaan Transportasi pada Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung, Asep Kurnia menyebut, terdapat rencana pembangunan bus rapid transit (BRT).

Baca Juga: MA Tolak Gugatan Pegawai KPK, Nasib Novel Baswedan dkk yang Tak Lolos TWK Kini di Tangan Jokowi

Rencana itu ditetapkan dalam rangka peningkatan kualitas dan kuantitas transportasi umum di Kota Bandung. Pemkot Bandung beroleh dukungan Bank Dunia dalam perencanaan tersebut.

"Bakal ada 12 trayek. Sebanyak 6 trayek di Kota Bandung dan 6 trayek cakupan Bandung Raya. Kami hanya menyiapkan lahan untuk selternya," kata Asep, Kamis 9 September 2021.

Asep menyebut, telah ada rapat koordinasi ihwal rencana itu. Dia telah membuat kajian-kajian, seperti amdal dan mitigasi risiko.

Berdasarkan rencana, BRT mulai beroperasi pada 2023. Kepala UPT Angkutan Dishub Kota Bandung Yudhiana mengatakan, ada tiga jenis transportasi umum di Kota Bandung, yakni angkutan kota (angkot), TMB, dan DAMRI.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat