PIKIRAN RAKYAT - Kegiatan ekonomi di kawasan Bandung utara (KBU) telah menimbulkan kerusakan lingkungan yang sangat besar.
Hal tersebut disampaikan Basuki Suhardiman, Pembina Yayasan Odesa Indonesia. Odesa adalah organisasi nirlaba yang terjun langsung di wilayah Bandung utara.
”Ini adalah masalah orang mencari makan atau berekonomi. Petani atau bukan petani, melakukan kegiatan dengan cara salah urus. Pemerintah memainkan peran kesalahan sejak dulu karena antisipasi dalam pembangunan dan model pertanian, tidak memperhatikan alam,” kata Basuki saat menemui para petani di daerah ladang Desa Cimenyan, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung beberapa waktu lalu.
Menurut Basuki, ada dua kegiatan ekonomi yang merusak lingkungan di kawasan Bandung utara (KBU). Kegiatan yang pertama adalah pembangunan untuk hunian, termasuk hotel, vila, kafe, restoran, dan tempat wisata.
bandungBaca Juga: Pemulihan sejak Zaman SBY, Kawasan Bandung Utara Kritis Tidak Kunjung Sembuh akibat Penyakit 'Cebcul'
Kerusakan lainnya adalah aktivitas di area pertanian di kawasan Cimenyan. Di kawasan pertanian itu, ribuan hektare lahan selalu gersang saat kemarau.
”Saat musim hujan tanah-tanah menjelma menjadi lumpur yang larut terbawa banjir ke Kota Bandung,” ujar Basuki.
Menurut Basuki, untuk mengatasi hal itu, pemerintah harus menjalankan solusi yang paling realistis.
”Pertama, pemerintah harus menegakkan aturan yang sudah ada. Jangan sampai peraturan itu tidak dijadikan landasan kerja negara,” katanya.
Baca Juga: Sudah Tua dan Keropos, Ratusan Pohon di Bandung Utara Rawan Tumbang