CIMAHI, (PR).- Sempat ditutup oleh PT KAI sejak Rabu, 21 Februari 2018, warga membongkar penutupan perlintasan sebidang ilegal di perbatasan RT 5 RW 10-RT 3 RW 3 Kelurahan Cigugur Tengah Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi. Mereka minta akses tersebut dibutuhkan banyak pihak demi kelangsungan hidup.
Pantauan "PR" di lapangan, Kamis, 22 Februari 2018, perlintasan yang semula dipasangi dua buah patok besi kini tinggal tersisa satu buah. Pintu perlintasan yang semula tertutup rapat pun terlihat membuka, warga bebas lalu lalang melintasi rel kereta api.
Menurut penjaga pintu perlintasan tersebut, Didin Samsudin (65), penutupan dilakukan oleh PT KAI pada Rabu, 21 Februari 2018 sekitar pukul 12.00 WIB. Namun, warga membuka kembali perlintasan ilegal itu pada Kamis, 22 Februari 2018 sekitar pukul 08.00 WIB.
“Dibongkar sama warga. Kita menolak keras ditutup,” katanya.
Tidak resmi
Perlintasan tersebut merupakan akses utama warga di sekitar Cigugur Tengah itu dibangun melalui swadaya warga sejak tahun 1993-an. Meski tidak resmi, namun warga inisiatif melakukan penjagaan sehingga dapat meminimalisir potensi kecelakaan.
"Yang bikin portal ya warga. Kita gantian jagain, biar aman buat semua dan bisa mencegah kecelakaan," ungkapnya.
Jika PT KAI akan menutup kembali, kemungkinan besar warga akan menggelar aksi. Terlebih lagi, menurutnya, sebelum penutupan ini, pihak PT KAI sama sekali tidak melakukan sosialisasi.
“Sebelumnya enggak ada informasi akan ditutup,” katanya.