kievskiy.org

Iklan Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan pun Diawasi

PESAN yang salah dalam suatu komunikasi massa bisa berakibat fatal. Terlebih dalam sebuah iklan, hanya gara-gara ingin menarik perhatian konsumen dan mengejar pasar segala hal dihalalkan dengan menyampaikan informasi yang tidak tepat. Alhasil konsumen yang langsung menelan bulat informasi tersebut menjadi korbannya. 

Indrianti Tubagus Direktur Pengawasan Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan mencontohkan, pihaknya pernah mendapati sebuah iklan obat tradisional daya tahan tubuh yang digunakan untuk obat tetes mata. Hal itu rupanya isi iklan yang salah. 

"Kita tahu obat mata itu harus steril. Perlu diketahui obat tradisional maupun suplemen kesehatan itu tidak mengobati, hanya meningkatkan daya tahan tubuh saja," tuturnya dalam kesempatan penandatangan kerja sama antara Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Bandung bersama Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Provinsi Jabar pekan lalu. 

Menurut dia, iklan-iklan obat tradisional dan suplemen kesehatan yang kerap tidak memenuhi kriteria tersebut disiarkan di radio-radio daerah. Dengan demikian, pihaknya penting mengawasi perederan iklan-iklan tersebut karena itu hubungannya dengan kesehatan bahkan nyawa. Masyarakat jangan sampai dirugikan hanya dengan membeli barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan. 

Indri menuturkan, peredaran iklan-iklan obat tradisional dan suplemen kesehatan yang tidak sesuai tersebut dikarenakan ketidaktahuan si pembuat iklan atau dilatarbelakangi target marketing produk terkait sehingga menabrak rambu-rambu iklan obat dengan berkreasi yang pada akhirnya membohingi publik. 

"Yang pasti iklan obat tradisional dan suplemen kesehatan itu tidak boleh memuat testimoni karena produk tersebut bersifat individual," ucap dia. 

Jika produsen obat tradisional dan suplemen kesehatan ingin berikan mereka harus terlebih dahulu memiki izin edar dulu kemudian mengkonsultasikan materi iklan mereka pada BPOM dan memiliki izin iklan. Jika nanti ada pelanggaran pihaknya akan memberikan peringatan hingga pencabutan izin edar. 

"Jika mereka tetap beredar berarti mereka melakukan praktek ilegal," kata dia. 

Iklan media sosial jadi PR bersama

Ke depan, lanjut dia, yang menjadi tantangan BPOM yaitu mengawasi iklan obat-obatan di media sosial. Pihaknya perlu kerja sama lintas sektor. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat