kievskiy.org

Konferensi Musik Indonesia 2019 di Bandung Akan Diikuti Pembahasan Soal Gender

KESETARAAN gender/MUSLIMAHNEWS
KESETARAAN gender/MUSLIMAHNEWS

JAKARTA, (PR).- Musisi yang juga penggagas Kami (Konferensi Musik Indonesia) Glenn Fredly mengatakan, isu kesetaraan gender dalam industri musik akan dibahas bertahap setelah Konferensi Musik Indonesia kedua yang akan digelar di Bandung, 23 November 2019.

Isu kesetaraan gender menjadi poin kelima dari 12 poin rencana aksi Kami 2018 di Ambon. pembahasannya antara lain menghendaki adanya keadilan gender dalam musik melalui pemberlakukan klausul yang responsif gender dalam kontrak kerja sama dengan musisi.

“Memang ini lahir dari pemikiran teman-teman, ini ada kesataraan gender dan efeknya besar sekali,” kata Glenn Fredly seperti dilaporkan Antara dari alam konferensi pers kami di M Bloc Space Jakarta, Selasa 20 November 2019.

Hal-hal yang akan dibahas di antaranya adalah kampanye festival yang ramah perempuan mengingat masih ada saja aksi pelecehan yang menimpa perempuan saat menghadiri konser musik.

“Tidak mungkin memetakan 12 poin ini dalam satu hari. Setelah 23 November, akan berjalan 12 poin ini, akan dibahas per bulan,” ucap dia.

Sementara itu, anggota Koalisi Seni Nadia Yustina menilai, di industri musik, sebenarnya kesetaraan gender sudah terjadi. Setidaknya hal itu yang dia rasakan saat berkiprah di industri musik.

Akan tetapi, menurut dia, isu gender yang ada industri musik sifatnya lebih luas dan berada di tataran pemikiran masyarakat.

“Dari orangtua misalnya, yang tidak merestui anak perempuannya jadi musisi. Itu lebih luas lagi dan harus dicari solusinya. Perlu ada kolaborasi dengan pemangku kepentingan,” ucap dia.

Mengenai isu kesejahteraan untuk musisi, Nadia menyebut, saat ini musisi juga sudah cukup paham dan teredukasi. Mereka, misalnya taat pajak, mau mengurus BPJS, tabungan hari tua, hingga tabungan pensiun.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat