BANDUNG, (PR).- Sejumlah 10 camat, dan 10 lurah tengah bersaing menjadi yang terbaik dalam evaluasi kinerja Sistem Informasi Penilaian (SIP) terbaik 2019. Dalam proses pemilihan sebagai yang terbaik, para camat, dan lurah memaparkan potensi berserta keunggulan, penguasaan isu, dan inovasi dalam menghadapi berbagai hal di kewilayahan masing-masing. Pemaparan sejumlah camat, dan lurah tersebut berlangsung di Hotel The Papandayan, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, 2 Desember 2019.
Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna membuka kegiatan. Dia menyampaikan, penilaian kinerja tiap-tiap camat, dan lurah merupakan salah satu unsur penting perencanaan pembangunan. Penilaian juga bagian evaluasi kinerja aparatur kewilayahan di Kota Bandung.
Baca Juga: Sarat Sejarah, Hotel Tjimahi Jadi Saksi Sejarah Pelarian Westerling hingga Masa Kecil Ani Yudhoyomo
"Mesti ada nilai manfaat yang terukur. Hasil terbaik pemaparan, atau ekspose itu menjadi representasi kinerja Pemerintah Kota Bandung yang paling baik. Nanti, masyarakat dapat ikut menilai secaraobjektif," ucap Ema.
Ema berharap, para camat beserta lurah yang terpilih mampu menunjukkan kinerja yang terukur, termasuk dalam hal pencapaian visi misi wali kota. Salah satu bentuk sederhana, camat beserta lurah terlibat langsung dalam berbagai lomba tingkat kewilayahan (kecamatan, kelurahan) yang menggambarkan penyelenggaraan pemerintahan masing-masing.
"Tak hanya rencana kerja, camat mesti paham betul Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah. Pemimpin apartur kewilayahan mesti mempunyai inovasi, dan mampu menjalankan kolaborasi beserta desentralisasi secara baik," kata Ema.
Baca Juga: Bank Emok Jerat Warga Kabupaten Tasikmalaya
Ema juga berpesan kepada camat beserta lurah agar mampu menuntaskan permasalahan kota di tingkat kewilayahan masing-masing. Camat mesti memahami betul persoalan, di antaranya terkait PKL, isu lingkungan. "Ketika sudah paham betul, camat bisa memunculkan solusi guna menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut," ucap Ema.
Penguji pemaparan camat beserta lurah terdiri atas tim kebijakan publik Wali Kota Bandung, akademisi, dan perwakilan Organisasi Perangkat Daerah. Sejumlah 3 camat, dan 3 lurah terbaik bakal menjadi perwakilan Pemkot Bandung dalam lomba Sinergitas Kewilayahan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.***