/photo/2019/12/03/749177312.jpg)
CITA rasa bangunan zaman Belanda kental mewarnai rupa Hotel Tjimahi. Termasuk penginapan tua di Kota Cimahi, hotel yang dikelola turun temurun ini tetap menjaga kelestarian bangunannya hingga kini.
Adalah Nyi Raden Mardiah Singawinata, yang menyulap villa pribadinya menjadi penginapan. Berawal dari nama Hotel Pension, Penginapan Tjimahi, hingga kini menjadi Hotel Tjimahi.
Theresia Gerungan Sutamanggala atau akrab disapa Thea, menjadi pengelola turunan ketiga hotel tersebut bersama kakaknya Yuli.
"Bangunan sudah ada sejak tahun 1800-an, tepatnya harus dicari lagi infonya. Awalnya hanya villa pribadi dengan taman mawar luas dan anjing peliharaan. Kemudian dibuat hotel dengan izin resmi dari pemerintah pada 1927, jadi kami pakai tahun tersebut sebagai awal mula berdiri Hotel Tjimahi," ujarnya, saat menerima komunitas Tjimahi Heritage di Hotel Tjimahi Jalan Jend. Amir Mahmud Kota Cimahi, Minggu 1 Desember 2019.
Baca Juga: Formasi CPNS Dokter Spesialis Sepi Peminat
Luas areal hotel berkisar 3.300 m2, dari awal satu unit villa kini mencapai 27 kamar hunian. "Ada pengembangan dari luasan dan penambahan bangunan, keasliannya tetap kita pertahankan. Tidak ada pemugaran, paling hanya renovasi saja," ucapnya.
Beberapa kali berganti suami mewarnai pengembangan hotel milik Mardiah yang berganti nama menjadi Nyi Raden Kartimah Singawinata tersebut.
"Kakek pertama kebangsaan Belanda, dia meninggal lalu Eni (nenek) menikah lagi dengan orang Belanda yang merupakan ayah kandung papa saya, menikah lagi dengan orang Belanda lainnya yang bernama Veen, dan terakhir menikah dengan pria kebangsaan Perancis G.A Fornier yang merupakan orang perhotelan. Dia meninggal usia 61 tahun karena sakit kanker, sedangkan kakek terakhir menikah lagi dan tinggal di Cianjur. Hotel dilanjutkan dikelola ibu saya, dan sekarang saya bersama Kakak," ucapnya.
Baca Juga: SEA Games 2019, Timnas Indonesia Pantang Kalah dari Brunei Darussalam