kievskiy.org

Binojakrama Padalangan Kota Bandung Kembali Digelar

WAYANG Golek,*/RETNO HERIYANTO/PR
WAYANG Golek,*/RETNO HERIYANTO/PR

BANDUNG, (PR).- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung bekerjasama dengan Persatuan Pedalangan Indonesia (PEPADI) Kota Bandung kembali menggelar Binojakrama Padalangan Kota Bandung.

Kegiatan dalam rangka pelestarian seni pedalangan, juga untuk menentukan dalang yang akan mewaliki Kota Bandung diajang regional dan nasional.

Ketua PEPADI Kota Bandung, Tjep Dahyat, Sabtu 7 Desember 2019 mengungkapkan binojakrama atau festival bertujuan untuk pembinaan, pengkaderan, dan peningkatan kualitas bidang seni pedalangan.

Baca Juga: Komisi VIII Mempertanyakan Nasib Bandara Kertajati

"Maksud dan tujuannya tidada lain agar seni padalangan dan wayang golek  tetap terjaga kelestarian dan eksistensinya di tengah kehidupan bermasyarakat dan berbudaya," ujar Tjep Dahyat didampingi dalang senior Kota Bandung Ki Dalang Tantan Sugandi, disela persiapan kegiatan di Gedung Kesenian Padepokan Mayang Sunda Jalan Peta 209 Bandung.

Dikatakan Tjep, seni pedalangan merupakan bagian dari masyarakat Jawa dan Bangsa Indonesia.

Wayang sebagai salah satu dari sekian banyak warisan kekayaan leluhur bernilai tinggi, karenanya  seni pedalangan disebut juga dengan kesenian tradisional adi luhung.

Diungkapkan Tjep, seiring keberhasilan Indonesia dalam memperjuangkan wayang dan diakui oleh Unesco sebagai  Masterpiece of Oral and Intangible Herritage of Humanity atau masterpiece dunia kategori budaya tak benda pada 7 November 2003, maka sudah menjadi kewajiban sebagai pemilik untuk menjaga dan melestraikan.

“Untuk itu perlu diciptakan terobosan kreatif dan inovatif demi menjaga keberlanjutan serta dapat menarik minat masyarakat tanpa meninggalkan akar tradisi dan nilai-nilai luhur yang ada dalam seni pedalangan, salah satunya dengan mengadakan Binojakrama Padalangan,” ujar Tjep.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat