BANDUNG, (PR).- Banjir bandang yang membawa lumpur ke kolam Intake Cikalong, Kabupaten Bandung Barat, membuat ratusan pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Wening Kota Bandung menerima kucuran air yang keruh dan bau.
Kejadian ini, yang datang setelah masalah anjloknya debit air baku sepanjang musim kemarau, menegaskan semakin mendesaknya tindakan tegas mengentikan laju perusakan lahan di kawasan hulu.
Banjir bandang dilaporkan terjadi pada Minggu, 8 Desember 2019 dini hari, tepatnya pukul 01.30 WIB.
Baca Juga: Hayu Maca, Menangkal Perilaku Korupsi dengan Dongeng
Lumpur memenuhi kompleks Intake Cikalong sehingga membuat tingkat kekeruhan air melonjak dari batas 5 NTU (Nephelometric Turbidity Unit) menjadi 7.000 NTU.
Angka kekeruhan yang sedemikian tinggi membuat sistem pengolahan milik PDAM Tirta Wening tidak mampu melakukan penyaringan secara optimal. Akibatnya, sedimen lumpur lolos hingga ratusan rumah pelanggan di Kota Bandung.
“Setelah berbulan-bulan kucuran airnya sering macet, sekalinya mengucur tadi pagi keruh sekali. Kotornya kayak bajigur, baunya kayak selokan. Air seperti ini bisa dipakai apa?” kata Vinnie (33), warga RW 11 Kelurahan Cibangkong, Kota Bandung.
Mendapati air di rumahnya bermasalah, Vinnie mengecek ke para tetangga. Hasilnya sama saja.
Bahkan rumah-rumah warga di lain RW juga mengalami masalah serupa.