kievskiy.org

Sarana Publik Ramah Disabilitas di Pinggiran Jabar Masih Minim

PENYANDANG disabilitas menunjukan kemampuan mereka dalam berbahai atraksi seni budaya dalam Peringatan Hari Disabilitas Internasional 2019 tingkat Jabar di Miko Mall, Kabupaten Bandung, Kamis, 12 Desember 2019.*/HANDRI HANDRIANSYAH/PR
PENYANDANG disabilitas menunjukan kemampuan mereka dalam berbahai atraksi seni budaya dalam Peringatan Hari Disabilitas Internasional 2019 tingkat Jabar di Miko Mall, Kabupaten Bandung, Kamis, 12 Desember 2019.*/HANDRI HANDRIANSYAH/PR

SOREANG, (PR).- Sarana publik ramah disabilitas di Jawa Barat baru terkonsentrasi di wilayah perkotaan.

Sedangkan di pinggiran kota dan pedesaan, sarana tersebut masih terbilang belum ramah disabilitas.

Ketua Perhimpunan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Jawa Barat Norman Yulian mengatakan, sarana ramah disabilitas di Jabar secara keseluruhan memang sudah baik.

Baca Juga: Perda Kota Bandung tentang Disabilitas Segera Terbit

"Namun masih harus banyak ditingkatkan lagi," ujarnya di sela-sela Peringatan Hari Disabilitas Internasional 2019 tingkat Jabar di Miko Mall, Kabupaten Bandung, Kamis, 12 Desember 2019.

Menurut Norman, sarana publik seperti trotoar dan pusat pelayanan publik lain saat ini sudah rata-rata mencapai 80 persen ramah disabilitas.

Namun hal itu baru terlihat di kota-kota besar, sedangkan sejumlah wilayah di ujung Selatan Jabar masih sangat minim.

Dalam kondisi seperti itu, kata Norman, PPDI Jabar sendiri terus mendorong pemerintah kota/kabupaten untuk mewujudkan wilayah mereka agar lebih ramah disabilitas.

Sosialisasi pun terus dilakukan agar pemerintah setempat memahami bahwa hal itu merupakan kewajiban sesuai UU No. 8 Tahun 2016 tentang disabilitas.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat