kievskiy.org

Cerita di Balik Moncong-moncong Pipa Pembuangan Tinja di Sungai Cikapundung Bandung

AKTIVITAS warga di MCK samping sungai Cikapundung, Keluarahan Babakan Ciamis, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung, Selasa 7 Januari 2020.*
AKTIVITAS warga di MCK samping sungai Cikapundung, Keluarahan Babakan Ciamis, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung, Selasa 7 Januari 2020.* /ARMIN ABDUL JABBAR/PR

PIKIRAN RAKYAT - Lenyapnya aliran air dari Cikapundung Kolot mempertonton­kan ratusan moncong pipa beragam ukuran yang mencuat keluar di sepanjang dinding sungai yang membelah permukiman padat di Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung.

Semua limbah domestik meluncur melalui pipa-pipa itu, mulai dari air sisa cucian baju hingga kotoran manusia.

”Dari saya ikut suami pindah ke sini, ya begini. (Membuang semua air) langsung wè ka walungan,” kata Tati (55) ditemui di belakang rumahnya di RT 03 RW 03 Kelurahan ­Cijawura, Buahbatu, Kota Bandung, Selasa 7 Januari 2020 siang.

Lahir dan besar di Ciwidey, Tati pindah ke Bandung 30-an tahun lalu. Sebagian dinding rumahnya terbuat dari papan tripleks.

Baca Juga: Resmi Bebas Dua Bulan Lebih Cepat, Ridho Rhoma Ucapkan Syukur

Baca Juga: Air Mancur di Taman Sri Baduga Purwakarta Sudah Rusak Lagi, padahal Baru Beroperasi

Hanya beberapa jengkal di belakang rumah itu, berdiri tempat mandi, cuci, kakus (MCK) komunal.

Din­ding luar bangunan tersebut berimpitan langsung dengan dinding Sungai Cikapundung Kolot yang berisi beberapa genangan air hitam dengan baunya yang tidak sedap.

Bangunan MCK komunal di belakang rumah Tati memiliki empat kamar. Di setiap kamar, terdapat toilet jongkok.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat