PIKIRAN RAKYAT - Meski curah hujan sudah mulai tinggi, masyarakat masih mengeluhkan terhentinya pasokan air bersih dari Perumda Air Minum Tirta Raharja. Sejumlah wilayah masih mengandalkan pasokan air yang dikirim dengan mobil tangki. Kondisi tersebut diharapkan tak berlangsung selamanya.
Keluhan tak adanya pasokan air bersih dari Perumda Tirta Raharja di antaranya muncul dari warga di Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi. Bahkan, Forum RW akan bersurat menyampaikan keluhan ini ke Perumda Air Minum Tirta Raharja dan Pemkot Cimahi.
"Hampir 5 bulan ini warga di Kelurahan Leuwigajah mengalami kekeringan, termasuk pelanggan air ledeng yang sama sekali tidak kebagian air. Apalagi, mereka biasanya enggak punya mesin pompa, jetpump, atau sumur artesis di lingkungannya," ujar Lurah Leuwigajah, Uus Supriyadi, Jumat 10 Januari 2020.
Baca Juga: Anggaran Cuma Rp 310 Juta per Tahun, Cerminan Minimnya Kesadaran Pengelolaan Arsip
Musim kemarau yang berlangsung sejak pertengahan tahun 2019 sudah berlalu. Saat ini sudah memasuki musim penghujan dengan intensitas sedang hampir setiap hari.
Berdasarkan pengakuan warga, sejak bulan September 2019 hingga pertengahan Januari 2020, warga Kelurahan Leuwigajah mengandalkan suplai air bersih dari Perumda Air Minum Tirta Raharja yang dikirim menggunakan truk tangki.
Menurut Uus, kondisi wajar jika warga mengalami kekeringan di musim kemarau. Namun, musim hujan sudah berlangsung tapi pasokan air masih terhenti.
Baca Juga: Ada Kota yang Krisis Air, Menteri Lingkungan Bulgaria Ditangkap
Setiap RW memiliki jadwal yang berbeda untuk pengiriman tangki air. Tak bisa hanya mengandalkan kiriman Perumda Air Minum Tirta Raharja, warga berinisiatif membeli air secara patungan.