kievskiy.org

Asbes Dilarang untuk Pembangunan Komersial, Kota Bandung Raih Penghargaan

PROYEK pembangunan komersil berdiri di antara lanskap di kawasan Dago Jalan Ir Juanda, Kota Bandung, Rabu, 5 Februari 2020.*
PROYEK pembangunan komersil berdiri di antara lanskap di kawasan Dago Jalan Ir Juanda, Kota Bandung, Rabu, 5 Februari 2020.* /ARMIN ABDUL JABBAR/PR

PIKIRAN RAKYAT – Telah memiliki regulasi pelarangan penggunaan asbes bagi bangunan gedung komersial, Pemerintah Kota Bandung beroleh penghargaan.

Penghargaan yang diraih berupa sertifikat pengakuan dalam hal pelarangan penggunaan asbes-terkait sejumlah penyakit- (certificate of recognition asbestos-related deseases) dari Asbestos Safety and Eradiction Agency.

Pelarangan itu tercantum pada Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2018 tentang Bangunan Gedung.

Baca Juga: Bawang Putih Langka di Pasaran Anton : Ada Permainan Kartel

Koordinator kampanye Asbestos Safety and Eradication Agency yang merupakan bagian dari Union Aid Abroad- Australian People for Health, Education and Development Abroad (APHEDA) Philip Hazelton menyebutkan, sudah ada 66 negara yang telah mempunyai, dan menerapkan aturan pelarangan penggunaan asbes.

Kota Bandung merupakan daerah pertama di Indonesia yang memiliki regulasi larangan pengunaan asbes.

"Semoga, langkah Pemkot Bandung menerbitkan aturan tersebut menjadi tahap awal pelarangan penggunaan asbes di seluruh Indonesia," ucap Philip di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Kamis, 6 Februari 2020.

Baca Juga: Mengenal Terapi Musik, Baik Bagi Kesehatan Emosional dan Fisik

World Health Organization, tutur Philip, telah menyatakan berbagai varian asbes berbahaya bagi kesehatan.

Partikel dari asbes bisa menimbulkan berbagai penyakit, di antaranya, asbestosis, kanker (paru-paru, ovarium, laring, mesothelioma).

Sepengetahuan Philip, terdapat sekitar 1.000 warga Indonesia yang mengalami sakit dengan gejala mirip penyakit akibat asbes per tahun.

Baca Juga: Mengenal Sinestesia, Persepsi Baru Dalam Tambahan Dimensi

"Lantaran banyak perokok di Indonesia, penyebab utama kemunculan jumlah kasus penyakit tersebut menjadi samar. Akan tetapi, sudah ada enam orang yang terkonfirmasi terkena penyakit asbestosis. Penyakit tersebut bisa timbul akibat partikel berukuran sangat kecil yang masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan secara berkesinambungan dalam kurun waktu lama, sekitar 20 tahun," tutur Philip.

Perihal pilihan material pengganti asbes, Philip mengatakan, tersedia cukup banyak di pasaran.

Beberapa di antaranya, material berbahan kalsiboard, ardex, logam ringan. Menurut Philip, sejumlah material tersebut berharga relatif murah dengan cara penggunaan praktis, sama seperti asbes.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat