kievskiy.org

Deteksi Penderita ODGJ Kota Cimahi Lampaui Target Prevalensi, Ditemukan Agar Tertangani

PETUGAS memotong kuku pasien ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) korban pasung, beberapa waktu lalu. Keluarga mengaku terpaksa memasung para penderita ODGJ karena bisa tiba-tiba mengamuk.*
PETUGAS memotong kuku pasien ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) korban pasung, beberapa waktu lalu. Keluarga mengaku terpaksa memasung para penderita ODGJ karena bisa tiba-tiba mengamuk.* /ANTARA

PIKIRAN RAKYAT - Sedikitnya 879 orang terdeteksi sebagai penyandang Orang Dengan Gangguan Jiwa Berat (ODGJ) berat sepanjang tahun 2019 di Kota Cimahi. Jumlah tersebut melebihi angka prevalensi yang diestimasikan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI sebanyak 768 jiwa.

Data capaian prevelensi ODGJ berat  terdata dari 13 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) se-Kota Cimahi dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibabat dan Rumah Sakit Mall.

“Sasaran ODGJ melebihi target estimasi 768 jiwa, atau mencapai atau mencapai 114,5 persen setara 879,” ujar Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Cimahi Chanifah Listyarini, Minggu 1 Maret 2020.

Baca Juga: Studi Tunjukan Beruang Kutub Makan Betinanya, Diakibatkan Kurang Sumber Makanan

Skizofrenia merupakan gangguan mental yang terjadi dalam jangka panjang. Hal itu menyebabkan penderitanya mengalami halusinasi, delusi atau waham, kekacauan berpikir, dan perubahan perilaku. Gejala tersebut merupakan gejala dari psikosis, yaitu kondisi di mana penderitanya kesulitan membedakan kenyataan dengan pikirannya sendiri.

Dijelaskan Rini, sapaan Chanifah Listyarini, angka pravelensi ditetapkan agar masyarakat yang mengalami gangguang jiwa bisa terdeteksi dan ditemukan. Sebab jika tidak ditangani dan tak mendapat penanganan, dikhawatirkan kondisi kejiawannya akan semakin memburuk.

"Kalau tidak ditemukan khawatir tidak terkontrol. Untuk penderita ODGJ harus minum obat tertentu yang rutin harus dia konsumsi agar tidak kambuh," ungkapnya.

Baca Juga: Lahir dan Tinggal di Wuhan, Pemeran Film Mulan Buka Suara mengenai Virus Corona

Ada berbagai faktor yang menyebabkan orang mengalami gangguan jiwa. Mulai dari faktor genetik atau keturunan dan faktor lingkungan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat