kievskiy.org

Figur Sahrul Gunawan Miliki Magnet Politik di Kabupaten Bandung, Banyak Ditemui Bakal Calon

Artis Sahrul Gunawan.*
Artis Sahrul Gunawan.* /Instagram @sahrulgunawanofficial

PIKIRAN RAKYAT - Sejumlah partai politik di Kabupaten Bandung mulai menentukan arah koalisi untuk menghadapi Pilkada 2020. Di sisi lain, komunikasi secara personal di antara para bakal calon juga terus berjalan. Dinamika yang berkembang saat ini menunjukan bahwa politik masih cair dan segala sesuatu masih bisa terjadi. 
 
Demikian disampaikan pengamat politik dari Universitas Nurtanio, Djamu Kertabudi melalui pesan singkat, Selasa 10 Maret 2020. Menurut dia, dalam perhelatan politik pilkada seyogyanya partai politik secara simultan saling menjajaki kemungkinan berkoalisi, bersamaan dengan proses penjaringan kandidat di internal masing-masing partai. 
 
"Sejak awal tampak partai dalam menghadapi Pilkada 2020 di Kabupaten Bandung hanya fokus menyelesaikan proses penentuan bakal calon bupati/wakil bupatinya, sehingga mereka mengabaikan yang satunya, yaitu proses penjajakan penetuan koalisi antarpartai," kata Djamu.
 
Namun demikian, lanjut dia, belakangan ini sudah mulai tampak geliat komunikasi antarpartai untuk fokus pada proses koalisi, meskipun penentuan bakal calon di masing- masing partai belum final. Penentuan koalisi itu bukan semata didasarkan pada perhitungan kursi di DPRD, sebagai syarat untuk mengusung pasangan calon.
 
"Akan tetapi, yang sangat dipertimbangkan juga adalah elektabilitas koalisi partai itu sendiri dalam menunjang peluang bagi pasangan calon yang diusungnya untuk memenangkan pertarungan ini," tuturnya.
 
Djamu menyebutkan, Partai Golkar dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sudah memiliki kesepahaman untuk membentuk koalisi, meski belum secara tertulis. Dengan 17 kursi yang dimiliki kedua partai itu, menurut dia, Golkar masih berupaya menjalin komunikasi dengan partai lain untuk diajak berkoalisi.
 
 
"Selain itu, sudah lebih dulu Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membangun koalisi dengan Partai Demokrat, yang memiliki kekuatan 15 kursi di DPRD. Selanjutnya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sudah resmi berkoalisi dengan Partai Amanat Nasional (PAN) yang berkekuatan 11 kursi di DPRD, sehingga memenuhi syarat mengusung bakal calon (minimal 11 kursi)," katanya.
 
Adapun Partai Gerindra dan Partai NasDen, menurut dia, sementara ini masih menunjukan intensitas komunikasi antarpartai. Kedua partai tersebut juga sudah memiliki bakal calon yang akan ditawarkan. Pengusaha Mulyana jadi bakal calon dari Gerindra, sedangkan dari NasDem ada bakal calon dari kalangan artis, Sahrul Gunawan. 
 
"Yang lebih menarik, komunikasi secara personal antarbakal calon tengah berjalan. Seperti Yena Iskandar Ma'soem (PDIP) dengan Sahrul Gunawan, Gun Gun Gunawan (PKS) dengan Yena (PDIP), Gun Gun Gunawan dengan Sahrul Gunawan, Nia Kurnia Agustina yang jadi salah seorang bakal calon dari Golkar dengan Sahrul Gunawan," katanya.
 
 
Djamu menilai, figur Sahrul Gunawan tampak memiliki magnet politik tersendiri, sehingga dia sering bertemu dengan bakal calon yang lainnya. Selain itu, ada hal yang menarik dari PKS, di mana partai itu ternyata mewacanakan kemunculan 4-6 bakal calon, meski sejak awal Gun Gun Gunawan sudah digadang-gadang jadi calon bupati.
 
"Hal ini dapat dimaknai bahwa PKS masih membuka peluang kepada partai lainnya, khususnya Golkar untuk memungkinkan melanjutkan koalisinya seperti periode saat ini. Kesimpulan dari dinamika yang berkembang saat ini menunjukan bahwa politik masih cair, segala sesuatu masih bisa terjadi," tukasnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat