kievskiy.org

Pedagang di Pasar Kabupaten Bandung Menjerit Omzetnya Merosot Drastis

Bupati Bandung Dadang Naser saat melakukan kunjungan ke pasar.*
Bupati Bandung Dadang Naser saat melakukan kunjungan ke pasar.* /HANDRI HANDRIANSYAH/PR

PIKIRAN RAKYAT - Penurunan omzet pedagang pasar tradisional ternyata lebih dipengaruhi oleh pembatasan jam operasional di masa tanggap darurat bencana non alam Covid-19. Selain itu larangan untuk menggelar hajatan serta kegiatan yang mengumpulkan massa dalam jumlah banyak juga turut andil terhadap turunnya pendapatan mereka.

Salah seorang pedagang Pasar Ciwidey Nurmaleh (45) mengatakan, omzet penjualan ayam potong yang ia tekuni mulai menurun sejak diberlakukannya pembatasan interaksi sosial dan fisik dua pekan lalu.

"Pembeli mulai berkurang sejak itu, karena tidak ada lagi pesanan dari orang yang menggelar hajatan atau syukuran," ujar pria yang akrab disapa Oloh itu saat dihubungi Jumat 3 April 2020.

Baca Juga: Penurunan Penumpang di Terminal Leuwipanjang Mencapai 90 Persen

Hal itu, kata Oloh, juga berpengaruh pada pesanan dari para pedagang di Pasar Ciwidey. Sedikit demi sedikit, para pedagang mengurangi pesanan mereka karena jumlah pembeli terus menurun.

Menurut Oloh, puncak penurunan omzet terjadi sejak diberlakukannya pembatasan jam operasional pasar tradisional di Kabupaten Bandung pada 30 Maret 2020 lalu. Soalnya sejak itu, para pedagang hanya bisa berjualan di pasar pada pukul 02.00 hingga 11-00 WIB.

"Biasanya pedagang di pasar kan terus berusaha menjajakan dagangannya sampai sore meskipun pembeli mulai sepi. Namun sejak pembatasan jam operasional mereka memiliki waktu yang terbatas dalam menjajakan dagangannya," kata Oloh.

Baca Juga: 4 Manfaat Jeruk Mandarin Bagi Kesehatan, Salah Satunya Kurangi Risiko Batu Ginjal

Akibatnya, kata Oloh, pesanan ayam potong dari para pedagang kepada dirinya juga terus merosot hingga saat ini kurang dari 50 persen dari biasanya. Jika sebelumnya Oloh bisa memasok sekitar dua ton ayam potong setiap hari ke Pasar Ciwidey, kini satu ton per hari pun jarang terjadi. Imbasnya, pendapatan harian Oloh pun terus berkurang dari hari ke hari.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat