kievskiy.org

Penurunan Penumpang di Terminal Leuwipanjang Mencapai 90 Persen

Terminal Leuwipanjang.*/Armin Abdul Jabbar/
Terminal Leuwipanjang.*/Armin Abdul Jabbar/

PIKIRAN RAKYAT - Angka rata-rata penumpang bus yang datang melalui Terminal Leuwipanjang menurun drastis di tengah kondisi pandemi coronavirus disease 2019 (Covid-19) daripada (kondisi) normal.

Demikian pula angka rata-rata penumpang bus yang berangkat dari Terminal Leuwipanjang. Penurunan angka rata-rata kedatangan sekitar 90%, sedangkan keberangkatan sekitar 75% saat kondisi pandemi Covid-19 daripada normal.

Kepala Terminal Leuwipanjang dari Dinas Perhubungan Kota Bandung Asep Hidayat menyampaikan data kedatangan, maupun keberangkatan penumpang. Sebelum kondisi pandemi Covid-19, angka rata-rata yang datang sekitar 2.500-3.000 penumpang per hari. Sementara itu, saat dalam kondisi pandemi Covid-19, angka rata-rata yang datang sekitar 200-300 penumpang per hari.

Baca Juga: Berita Baik, 20 Pasien Corona Tangerang Selatan Dinyatakan Sembuh

"Untuk angka rata-rata berangkat sebelum kondisi pandemi Covid-19, 5.000-6.000 penumpang per hari. Setelah kondisi pandemi Covid-19, angka rata-rata yang berangkat menjadi 1.200-1.300 per hari," tutur Asep, Jumat 3 April 2020.

Jumlah kendaraan dari peruhaan otobus (PO), berdasarkan data juga berkurang. Saat kondisi normal, terdapat 450 kendaraan yang melayani penumpang, terdiri atas 9 PO antarkota antarprovinsi (AKAP), dan 5 PO antarkota dalam provinsi (AKDP). Setelah kondisi pandemi Covid-19, terdapat 150-200 kendaraan. "Pihak PO yang membatasi jumlah kendaraan yang beroperasi, menyesuaikan dengan angka penumpang," ucap Asep.

Konsumsi BBM di Kota Bandung juga menurun di tengah kondisi pandemi Covid-19. Sales Area Manajer Bandung, Regional 3 Pertamina, Sylvia G Yuvenna menyampaikan, rata-rata konsumsi bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin di Kota Bandung saat kondisi normal mencapai 1.655 kiloliter per hari. Saat ini, konsumsi BBM jenis bensin 747 kiloliter per hari.

Baca Juga: Akibat Sanksi Perdagangan AS, Proyek Huawei di Australia Dibatalkan

Rata-rata konsumsi BBM jenis solar pada kondisi normal, tutur Slyvia, 352 kiloliter per hari. Saat ini, konsumsi solar 190 kiloliter per hari.

"Warga Kota Bandung yang disiplin menerapkan physical distancing (jaga jarak fisik) bisa jadi termasuk bagian faktor penurunan konsumsi BBM," ucap dia.

Pelayanan Pertamina di tengah pandemi Covid-19, tutur Sylvia, tetap berjalan dengan penambahan-penambahan dalam rangka pencegahan. Guna menghadirkan keamanan beserta kenyamanan pelanggan saat bertransaksi di SPBU, pihaknya mengadakan penyemprotan disinfektan secara berkala.

Baca Juga: Efek COVID-19, Penjualan Honda Turun 11 Persen di Maret 2020

Aktivitas distribusi BBM, maupun gas elpiji berjalan dengan memerhatikan produser standar kesehatan yang berlaku. Bahkan, ada penambahanan layanan pesan antar gas elpiji, dan BBM.

"Akses layanan pesan antar bisa melalui call center 135,"ucap dia.

Perihal gas elpiji 3 kilogram, Slyvia menyebutkan, tersedia cukup. Pihaknya terus memantau ketersediaan gas elpiji 3 kg, siap menambah pasokan seumpama terjadi kekurangan. Kesiapan pemenuhan kebutuhan pun berlaku saat ada tren peningkatan permintaan gas elpiji 3 kilogram, seperti menjelang Ramadan. ‎

"Saat ini, permintaan warga Kota Bandung akan gas elpiji 3 kilogram berlangsung normal. Justru, permintaan akan gas non-subsidi yang menunjukkan peningkatan. Kami mengapresiasi hal itu," ucap Sylvia.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat