kievskiy.org

Korban Banjir di Dayeuhkolot Bantah Pemkab Bandung Sudah Bantu Masker

SEJUMLAH warga bertahan di rumahnya sambil menunggu bantuan makanan saat banjir melanda di Kampung Bojong Asih, Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Minggu (5/4/2020. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Kabupaten Bandung Akhmad Djohara mengatakan, sebanyak 104 ribu jiwa dari 33 ribu Kepala Keluarga terdampak banjir di sejumlah wilayah kecamatan di Kabupaten Bandung.
SEJUMLAH warga bertahan di rumahnya sambil menunggu bantuan makanan saat banjir melanda di Kampung Bojong Asih, Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Minggu (5/4/2020. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Kabupaten Bandung Akhmad Djohara mengatakan, sebanyak 104 ribu jiwa dari 33 ribu Kepala Keluarga terdampak banjir di sejumlah wilayah kecamatan di Kabupaten Bandung. /ADE MAMAD/"PR"

PIKIRAN RAKYAT – Warga terdampak banjir di Kampung Bojongasih, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung mengeluhkan kebijakan pemerintah terkait pencegahan Covid-19, yang tanpa dibarengi realisasi di lapangan.

Hingga kini, mereka mengaku belum pernah sekalipun mendapatkan bantuan alat perlindungan diri seperti masker, dan terpaksa berdesak-desakan di tempat pengungsian karena tidak ada tempat penampungan yang memadai.

Tokoh masyarakat Kampung Bojongasih, Kecamatan Dayeuhkolot Yadi Supriadi (50) mengatakan, banjir tersebut membuat ia dan warga lain hanya bisa menyelamatkan diri ke tempat aman.

Baca Juga: 'Goceng Pertama' Ubar untuk Korban Covid-19 Sekaligus Banjir Bandung

"Kami terpaksa mengabaikan dulu imbauan pemerintah soal pembatasan jarak sosial terkait Covid-19," ujarnya, Minggu, 5 April 2020.

Yadi menambahkan, dirinya menyesalkan pernyataan pemerintah di media massa terkait bantuan masker yang sudah didistribusikan.

Padahal warga selama ini merasa belum pernah mendapat bantuan seperti itu dari pemerintah.

Baca Juga: Update Virus Corona di Dunia 6 April 2020, Kasus Malaysia Tertinggi di Asia Tenggara

"Saya dan warga di sini sudah bertanya ke semua pengungsi di beberapa tempat penampungan. Tidak ada bantuan masker atau apapun untuk pencegahan Covid-19 dari pemerintah. Yang ada paling hanya dari donatur dalam jumlah yang terbatas," kata Yadi.

Tak hanya itu, Yadi mengaku bahwa warga terdampak banjir pun sulit untuk mengakses fasilitas kesehatan seperti puskesmas keliling. Padahal tak hanya Covid1-19, warga terdampak banjir pun rentan terjangkit penyakit lain dalam kondisi cuaca seperti sekarang ini.

Yang paling memprihatinkan, kata Yadi, adalah kondisi tempat penampungan yang jauh dari kata memadai bagi pengungsi untuk tetap menjalankan prosedur pencegahan Covid-19.

Baca Juga: 4 ODP Terindikasi Positif COVID-19 Bebas Berkeliaran, Akhirnya Dijemput Paksa Petugas

Akibatnya, mereka hanya bisa memikirkan cara menyelamatkan diri dari banjir dan bertahan hidup di pengungsian dengan keterbatasan logisttik.

Menurut Yadi, Kecamatan Dayeuhkolot dengan sekitar 11.000 warga, saat ini memang tidak memiliki sarana pengungsian yang memadai. Warga terdampak banjir pun hanya bisa mengungsi ke sarana-sarana ibadah seperti masjid dan gereja.

"Dengan sarana terbatas, jangankan untuk sekat pembatas. Untuk menjaga jarak sosial saja sulit dilakukan di pengungsian. Kami berharap pemerintah segera merealisasikan kebijakan yang sudah dikeluarkan bagi kami dalam rangka pencegahan Covid-19," tutur Yadi.

Baca Juga: Bantuan Penanganan Corona Terus Mengalir ke Pemkot Tasikmalaya

Hal senada diungkapkan oleh Ketua RW 05 Bojongasih, Yayat Supriatna. Ia menegaskan bahwa warga terdampak banjir di wilayahnya masih banyak yang harus tinggal di pengungsian.

Menurut Yayat, banjir kali ini memang tidak separah dua hari lalu. Namun curah hujan yang tinggi masih mengancam pemukiman warga, sehingga mereka memilih untuk bertahan di pengungsian.

Seperti diketahui, hujan deras dengan frekuensi tinggi sejak Sabtu (4 April 2020) kembali mengakibatkan banjir di 13 kecamatan di Kabupaten Bandung. Akibatnya hingga Minggu (5 April 2020), puluhan ribu rumah warga terendam puluhan ribu warga terpaksa kembali mengungsi.

Baca Juga: Angsana Sampai Tabebuya Siap Ditanam di Kota Bandung, Penghijauan dan Nilai Estetis

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung Akhmad Djohara mengatakan, banjir menggenang Kecamatan Dayeuhkolot, Bojongsoang, Baleendah, Katapang, Kutawaringin, Cileunyi, Rancaekek, Solokanjeruk, Majalaya, Ciparay, Ibun, Banjaran dan Cikancung.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat