kievskiy.org

Di Tengah Covid-19, Buka Tutup Jalan Jadi Solusi Cegah Orang Berkumpul

SUASANA Jalan Asia Afrika Kota Bandung pada Rabu, (25/3/20)
SUASANA Jalan Asia Afrika Kota Bandung pada Rabu, (25/3/20) //via prfmnews.id /via prfmnews.id

PIKIRAN RAKYAT - Penerapan buka dan tutup pada sejumlah ruas jalan di Kota Bandung bertujuan mencegah orang berkumpul, bagian langkah menggalakkan physical distancing (jaga jarak fisik) di tengah kondisi pandemi Covid-19. Buka dan tutup jalan menyesuaikan situasi, termasuk faktor arus lalu lintas.

Kepala Bidang Pengendalian dan Ketertiban Transportasi (PDKT) Dinas Perhubungan Kota Bandung Asep Kuswara menyebutkan, penerapan buka dan tutup pada sejumlah ruas jalan berlaku situasional.

Posisi Bidang PDKT Dishub Kota Bandung terkait penerapan buka dan tutup sejumlah ruas jalan di tengah kondisi pandemi Covid-19 sebagai pendukung kepolisian. Mencegah ada orang berkumpul merupakan tujuan utama penerapan langkah buka dan tutup pada sejumlah ruas jalan, salah satu di antaranya Jalan Asia-Afrika.

Baca Juga: 2.692 Lulus SNMPTN, Calon Mahasiswa UPI Pemegang KIP Tidak Otomatis Dapat KIP Kuliah

"Sebelumnya, Jalan Asia Afrika padat aktivitas untuk berbagai keperluan, di antaranya, rekreasi, lokasi kumpul pelaku cosplay, atau yang sekadar menongkrong. Elemen Forkopimda Kota Bandung bersepakat menerapkan buka dan tutup pada beberapa ruas jalan guna mencegah orang berkerumun, di antaranya Jalan Asia-Afrika, Jalan Braga, Jalan Merdeka," tutur Asep, Rabu, 8 April 2020.

Penerapan langkah tersebut, ucap Asep, beriringan dengan imbauan work from home (bekerja dari rumah). Aktivitas pegawai kantor beserta volume kendaraan berkurang daripada kondisi normal.

Seumpama ada instansi yang memberlakukan kebijakan kepada pegawainya agar tetap bekerja di kantor, Asep mengatakan, tetap terakomodasi. "Jalan dibuka dan ditutup secara situasional. Bersama pihak kepolisian, kami menyediakan akses bagi yang ada keperluan mendesak dan pegawai tak bisa WFH. Kami pun menyiapkan titik-titik parkir," tutur Asep.

Baca Juga: Salat Jumatan dan Jumat Agung Terancam Tidak Digelar di 3 Kecamatan Zona Merah Covid-19

Pada kesempatan terpisah, Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya mengatakan, akses bagi warga sekitar ruas-ruas jalan yang terkena penerapan buka dan tutup tetap tersedia. Warga tetap bisa ke luar rumah seumpama ada keperluan mendesak.

PSBB
Wali Kota Bandung Oded M Danial selaku Ketua Gugus Tugas Pencegahan, dan Percepatan Penanganan Covid-19 menyatakan, Kota Bandung belum memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Penerapan langkah tersebut perlu lebih dulu berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Barat.

“Sampai saat ini, kami belum memutuskan PSBB. Seumpama ada rencana menuju ke arah sana, kami perlu lebih dulu berkoordinasi denganPak Gubernur Jawa Barat (Ridwan Kamil). Gubernur merupakan perwakilan dari pemerintah pusat," tutur Oded seusai menggelar rapat terbatas dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) selaku Gugus Tugas di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Rabu, 8 April 2020.

Baca Juga: Sempat Anjlok, Harga Ayam Broiler di Ciamis Merangkak Naik

Selain dengan Gubernur Jawa Barat, Oded menyebutkan, perlu ada koordinasi matang bersama kepala daerah di sekitar Kota Bandung. Penerapan PSBB berkaitan dengan akses masuk Kota Bandung yang berbatasan dengan wilayah lain.

"Andaikan mesti ada penerapan PSBB, pelaksanaannya bisa lebih komprehensif dengan kota dan kabupaten lain. Paling tidak, daerah-daerah di Bandung Raya," ucap tutur dia.

Oded telah berpesan kepada jajaran kewilayahan untuk selalu mengedukasi warga agar tetap berada di rumah. Oded mengapresiasi, sudah ada beberapa pengurus RW yang berinisiatif ikut menggencarkan pencegahan dan percepatan penanganan Covid-19 melalui pembentukan RW Siaga. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat