kievskiy.org

Jelang Ramadan, Harga dan Persediaan Kebutuhan Pokok Terpantau Stabil

Ilustrasi pedagang di Pasar .*
Ilustrasi pedagang di Pasar .* /Shofira Hanan/”PR”

PIKIRAN RAKYAT - Menjelang Ramadan 1441 H/2020 M, harga dan persediaan kebutuhan pokok masyarakat tetap stabil. Persediaan kebutuhan pokok dinilai aman bahkan hingga Idulfitri 1441 H/2020 M.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat M. Arifin Soedjayana menuturkan, pihaknya rutin memeriksa persediaan dan harga kebutuhan pokok masyarakat di sejumlah pasar rakyat di wilayah Jawa Barat. Terlebih saat ini dalam kondisi pandemi Covid-19, pihaknya meningkatkan pemantauan harga dan persediaan kebutuhan pokok secara intensif.

“Kalau melihat situasi di pasar, barang-barang kebutuhan pokok, dua hari menjelang Ramadan, ketersediaan stok aman. Jadi kalau orang mencari barang (bahan pokok), tersedia. Kalau harga, hampir semuanya stabil. Tidak ada yang naik,” kata Arifin, Kamis 23 April 2020.

Baca Juga: Jamin Tak Ada Warga Jateng Kelaparan, Ganjar Pranowo Bentuk Satgas Jogo Tonggo

Harga kebutuhan pokok masyarakat di 5 pasar rakyat yang dipantau di antaranya di Pasar Kiaracondong, Pasar Baru, Pasar Sederhana, Pasar Kosambi, dan Pasar Andir, masih stabil di tengah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Bandung Raya.

Arifin menjelaskan, dari hasil pemantauannya mengenai harga kebutuhan pokok itu, di antaranya beras IR 64 masih Rp 10.000-Rp 12.000/kilogram. Minyak goreng kemasan sederhana Rp 11.000-Rp 13.500/liter. Telur ayam broiler Rp 24.000-Rp 26.000/kilogram. Bawang merah Rp 40.000-Rp 58.000/kilogram, dan daging ayam broiler Rp 25.000-Rp 30.000/kilogram.

“Hanya dua (komoditas) yang menjadi perhatian, yaitu gula pasir yang berada di kisaran Rp 17.000-Rp 18.000/kilogram dan bawang putih yang berada di kisaran Rp 40.000/kilogram. Impor gula kristal putihnya pun masih bertahap ke Indonesia. Jadi, memang ada (stok), hanya tidak berlebihan. Tapi, sementara ini, masih aman dan terkendali,” kata Arifin.

Baca Juga: Pemudik Ramai Lintasi Kota Cimahi, Siasati Pakai Motor Agar Tak Diperiksa

Arifin pun mengatakan, bantuan sosial (bansos) total senilai Rp 500.000 dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat menjadi salah satu faktor pendorong stabilitas harga kebutuhan pokok masyarakat di pasar rakyat. Sebab, bantuan sosial yang berupa bantuan pangan non tunai melibatkan pedagang pasar rakyat dan dibeli dengan harga acuan. 

"Ada unsur bahan kebutuhan pokok masyarakat (dalam bansos). Dari gula, beras, minyak, dengan harga acuan. Pasti stabil dengan harga itu. Pasar dilibatkan, harga ditekan dengan harga acuan," katanya. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat