kievskiy.org

Jamin Tak Ada Warga Jateng Kelaparan, Ganjar Pranowo Bentuk Satgas Jogo Tonggo

GUBERNUR Ganjar Pranowo bentuk Satgas Jogo Tonggo di Jawa Tengah.*
GUBERNUR Ganjar Pranowo bentuk Satgas Jogo Tonggo di Jawa Tengah.* /DOK HUMAS PEMPROV JATENG

PIKIRAN RAKYAT - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bakal membuat Satgas Jogo Tonggo (Menjaga Tetangga),  salah satu tugasnya adalah  untuk memastikan kecukupan pangan selama masa pandemi  Covid-19.

"Tugas Satgas Jogo Tonggo  adalah untuk memastikan tidak adanya kelaparan selama wabah berlangung. Karena kami  melihat adanya kemungkinan terjadinya  pengangguran dalam skala besar, kelangkaan  bahan makanan pasca COVID-19.  Oleh karena pemerintah harus  bergerak sampai level paling bawah," kata Ganjar Pranowo.

Baca Juga: Wuling Donasikan 100.000 Ribu Masker Untuk BNPB Perangi COVID-19

Gerakan Satgas  mancakup dua hal yakni  jaring pengaman sosial dan keamanan berupa sosialisasi, pendataan, dan pemantauan warga.

Juga jaring pengaman ekonomi, yakni  memastikan tidak ada satupun warga yang kelaparan selama wabah Corona. Kedua, mengusahakan kegiatan ekonomi warga berjalan dengan baik pasca wabah Corona.

Untuk jaring pengaman ekonomi masyarakat desa   hingga level RW dan RT harus memastikan kebutuhan pangan tercukupi dengan memulai menanam dan beternak sejak sekarang. Lumbung pangan juga harus mulai diadakan di setiap desa bahkan RW.

Baca Juga: Pemudik Ramai Lintasi Kota Cimahi, Siasati Pakai Motor Agar Tak Diperiksa

“Sekarang mulai menanam dari sayur mayur hingga apotek hidup di tiap pekarangan. Desa atau RW yang belum punya ikan mulai menebar benih, yang belum punya telur dan daging mulai beternak ayam atau kambing. Dipetakan potensinya, kalau setiap desa punya produk, mereka juga bisa barter antar desa terdekat. Beras barter ikan, sayur barter telur misalnya. Jadi mau kondisi seperti apa, setidaknya kebutuhan dasar tercukupi,” jelas Ganjar.

Ganjar menegaskan, tidak ingin kejadian orang mati kelaparan terjadi di Jawa Tengah. Maka setiap warga harus menengok tetangga kiri kanan. Jika ada yang kesusahan agar melapor ke Ketua RW untuk dicarikan solusi bersama.

Ganjar juga memikirkan keberlanjutan ekonomi pasca Corona. Ia meminta setiap desa menggunakan dana desa untuk membuat kegiatan usaha pemberdayaan masyarakat.

Baca Juga: Inggris Tegaskan soal Peran Huawei dalam Pembangunan Jaringan 5G

“Makanya kegiatan padat karya jangan semua fisik, tapi yang sifatnya berlanjut. Perikanan, peternakan, konveksi, kerajinan, atau kuliner. Agar tidak sekali kegiatan lalu selesai. Siapa tahu yang sekarang mudik tidak perlu kembali ke kota jika ekonominya sudah bagus dari pemberdayaan itu,” jelasnya.

Menurut orang nomor satu di Jateng, Jogo Tonggo mengambil spirit solidaritas masyarakat pedesaan yang saling menjaga dan membantu dalam segala hal.

“Orang desa terbiasa berbagi makanan, gotong royong membangun rumah dan menjaga lingkungan dengan siskamling. Spirit ini kita ambil karena basis kekuatan utama Jateng adalah desa,” katanya. 

Baca Juga: Update Kasus Virus Corona di Jawa Barat Kamis 23 April 2020, Total 79 Orang Sembuh

Pada setiap Satgas Jogo Tonggo dipimpin ketua RW dibantu para ketua RT. Satgas ini beranggotakan tim kesehatan, tim ekonomi, dan tim keamanan.  Ketua satgas melaporkan kegiatan setiap hari kepada desa atau kelurahan

“Kita siapkan data dan pelibatan dari gugus tugas provinsi, bupati walikota, camat, hingga kades dan RW yang lebih terkoordinir,” jelasnya.

"Maka keberagaman itu, lokalitas itu kita berikan ruang dan camat jadi supervisor. Kabupaten sama provinsi siap mensupport dan mengarahkan. Semoga dalam dua hari ini bisa selesai rancangannya, sehingga nanti saya keluarkan Pergub," tandasnya. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat