kievskiy.org

Sudah Waktunya Buruh Tani Dapat Bantuan Khusus dari Pemerintah

FOTO ilustrasi buruh tani masih memanfaatkan peralatan tradisional.*/ANTARA
FOTO ilustrasi buruh tani masih memanfaatkan peralatan tradisional.*/ANTARA

PIKIRAN RAKYAT - Anggota Komisi IV DPR RI, H Johan Rosihan meminta kepada pemerintah untuk lebih spesifik memberi perhatian kepada nasib seluruh buruh tani di Indonesia, terutama pada masa pandemi Covid-19 ini.

"Pemerintah harus lebih peduli terhadap kondisi buruh tani kita, sebab selama ini mereka termarginalkan di negeri ini," kata Johan dalam pernyataannya Jumat 1 Mei 2020.

Pendidikan buruh tani  rata-rata masih rendah dan tidak memiliki kemampuan berserikat seperti buruh pabrik. "Mereka tidak punya posisi tawar yang kuat untuk menuntut kenaikan upah," papar Johan.

Baca Juga: Hingga 5 Kali Sehari, Pedagang Diminta Laporkan Oknum Pelaku Pungli

Anggota DPR dari Fraksi PKS ini merasa sangat prihatin dengan keadaan nasib buruh tani pada masa pandemi Covid-19 sekarang ini. "Hidup buruh tani sekarang kian pelik, karena daya beli mereka terus merosot. Mereka makin susah karena selalu berkutat dengan kemiskinan, apalagi pada saat wabah virus ini," ujarnya.

Legislator dari Dapil NTB 1 ini menyebut, bahwa saat ini upah nominal harian buruh tani nasional adalah sebesar Rp 55.173 per hari. "Sementara itu upah riil  buruh tani mengalami penurunan sebesar 0,25 persen. Perlu dipahami upah riil buruh tani ini adalah perbandingan antara upah nominal buruh tani  dengan indeks konsumsi rumah tangga perdesaan," papar Johan.

Baca Juga: BKKBN All-Out Perang Lawan Covid-19 di Jabar, Balai Diklat pun Disulap Jadi Ruang Isolasi

Selain itu, buruh tani tak mengenal istilah upah minimum regional  (UMR), hal ini berdampak upah buruh tani lebih rendah bila dibandingkan dengan upah pekerja kasar lainnya.

Atas dasar situasi ini, Johan mendorong pemerintah agar segera memberikan bantuan khusus untuk buruh tani. "Melalui momentum Hari Buruh ini, ayo kita bantu para buruh tani kita," pinta Johan.

Baca Juga: Mencekam, Tak Dipulasara Standar Covid-19 Ratusan Warga Garut Pertanyakan Status Jenazah

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat