kievskiy.org

BMKG: Musim Kemarau di Sebagian Wilayah Indonesia Terlambat Datang

Fenomena La Nina dikabarkan masih bertahan hingga pertengahan 2022 yang menyebabkan 47 persen zona musim (ZOM) di Indonesia diprediksi terlambat memasuki musim kemarau.
Fenomena La Nina dikabarkan masih bertahan hingga pertengahan 2022 yang menyebabkan 47 persen zona musim (ZOM) di Indonesia diprediksi terlambat memasuki musim kemarau. /Pikiran-Rakyat.com/ Hilmy Farhan Pikiran-Rakyat.com/ Hilmy Farhan

PIKIRAN RAKYAT - Fenomena La Nina dikabarkan masih bertahan hingga pertengahan 2022 yang menyebabkan 47 persen zona musim (ZOM) di Indonesia diprediksi terlambat memasuki musim kemarau.

Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers diikuti secara daring di Jakarta.

"Artinya potensi peningkatan curah hujan masih dapat terjadi hingga pertengahan 2022," kata Dwikorita dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara pada 19 Maret 2022.

Dwikorita mengatakan bahwa berdasarkan hasil pemantauan perkembangan musim hujan di tahun 2021-2022, hingga awal Maret menunjukkan hampir wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan.

Baca Juga: FP4 MotoGP Mandalika, Motor Rins Keluarkan Oli, Juara Sentul Tahun 96 Loris Capirossi Ikut Menyapu

Kata Dwikorita, Kondisi iklim di Indonesia sangat tergantung pada kondisi di Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.

"Hingga pertengahan Februari 2022, pemantauan terhadap anomali iklim global di dua samudra tersebut yaitu di Samudra Pasifik ekuator, menunjukkan La Nina masih berlangsung, dan Samudra Hindia menunjukkan Indian Ocean Dipole (IOD) Mode dalam kondisi netral," ujarnya.

Selain itu, indeks El Nino-Southern Oscillation (ENSO) menunjukkan wilayah Pasifik dalam kondisi La Nina, demikian dengan IOD Mode dalam kondisi negatif.

Baca Juga: Peluang Kerja PMI di Amerika Serikat, BP2MI telah Bekerjasama dengan IDNA

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat