kievskiy.org

Ingatlah Bandung Lautan Api, Tiap Sejengkal Tumpah Darah Harus Dipertahankan

Peristiwa Bandung Lautan Api.
Peristiwa Bandung Lautan Api. /IPPHOS

PIKIRAN RAKYAT - Wakil Gubernur Jawa Barat era 1981–1987, Aboeng Koesman Somawidjaja sudah meninggal dunia pada 2017 dalam usia 92 tahun. Namun semasa hidupnya, inohong Sunda itu kerap bercerita panjang tentang peristiwa monumental bernama Bandung Lautan Api.

Cerita epik itu pernah dimuat di Harian Umum Pikiran Rakyat edisi 24 Maret 2003 hasil wawancara pewarta Pikiran Rakyat Dedi Suhaeri. Kami tayangkan kembali kisahnya. Kepada pembaca yang bijak lagi bestari, selamat membaca.

***    

Hujan turun cukup deras menimpa pepohonan dan rimbunnya perdu di halaman rumah asri di Jalan Kalimantan No. 10 Bandung sore itu. Udara dingin turut menyergap suasana walau badan sudah berbalut baju tebal.

Di ruang tamu, seorang bapak berusia 77 tahun sedang berkisah kepada empat cucunya tentang sebuah perjuangan yang penuh pengorbanan.

Pengorbanan dari ribuan rakyat Bandung yang tanpa pamrih meninggalkan semua miliknya untuk mempertahankan harga diri yang dibalut kata "mempertahankan kemerdekaan".

Butiran air mata tak tertahankan berjatuhan dari kelopak mata sepuh yang menjadi salah seorang saksi sejarah peristiwa yang kemudian dikenal dengan nama Bandung Lautan Api (BLA).

"Bapak tidak tahan kalau mengingat kembali bagaimana rakyat saat itu berbondong-bondong mengungsi tanpa tujuan yang jelas, pokoknya pergi dari Kota Bandung," ujar Aboeng Koesman sambil sesekali menyeka air matanya yang turun seiring derasnya hujan di luar sana.

Rakyat mengungsi dan membungihanguskan  Bandung dalam peristiwa Bandung Lautan Api.
Rakyat mengungsi dan membungihanguskan Bandung dalam peristiwa Bandung Lautan Api.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat