PIKIRAN RAKYAT - Sejumlah warga RT 01 RW 13, Kampung Cikuda, Desa Mandalasari, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat menolak pembangunan jaringan listrik guna kepentingan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
Selain minim sosialisasi, warga khawatir jaringan yang bakal membentang di atas permukiman dan lahan mereka berdampak buruk terhadap kesehatan.
Dadang Noer, 54 tahun, warga Cikuda mengungkapkan, penolakan warga muncul karena pertimbangan dampak jangka panjang keberadaan transmisi listrik tersebut.
Baca Juga: Imbas Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Permukiman Warga di KBB Terancam Diterjang Banjir Bandang
Salah satunya adalah dampak kesehatan dan keselamatan warga. Warga Cikuda, tuturnya, sempat menyaksikan sendiri peristiwa putusnya kabel jaringan listrik tegangan tinggi tak jauh dari permukiman mereka bertahun-tahun lalu. Kabel tersebut menimpa area perkebunan teh di Ciledu.
"Teh teh tutung nu katimpa (Pohon-pohon teh yang tertimpa kabel pun gosong)," ucapnya pada Minggu, Juli 2022.
Beruntung, putusnya kabel tak menimpa permukiman. Namun, peristiwa tersebut berbekas bagi warga Cikuda.
"Eta teh janten kasieun (Itu menjadi ketakutan tersendiri bagi warga)," ucapnya.