kievskiy.org

Hati-hati! Jangan Wadahi Daging Kurban Pakai Besek, Ini Alasannya

Ilustrasii daging kurban.
Ilustrasii daging kurban. /Antara/M Agung Rajasa

PIKIRAN RAKYAT - Kepala Bidang Keamanan Pangan di Dinas Ketahanan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Ermariah, mengimbau masyarakat untuk menghindari penggunaan besek sebagai kemasan daging kurban. Masyarakat diminta menggunakan plastik organik atau plastik bening sebagai kemasan daging.

Penggunaan kemasan besek, kata dia, membuat darah atau cairan dari daging hewan berisiko menetes di sepanjang perjalanan.

Seumpama darah atau cairan itu mengandung virus, rentan menjangkiti ternak lain.

Selain itu, dia juga mengimbau agar masyarakat menyimpan daging kurban dan jeroan pada wadah terpisah.

Baca Juga: Khutbah Menggetarkan Haji Akbar 2022: Pentingnya Menjaga Persatuan dan Kesatuan

Hal itu sesuai amanat Peraturan Menteri Pertanian Nomor 114/Permentan/­PD.410/9/2014 tentang Pemotongan Hewan Kurban.

Kepala Bidang Keamanan Pangan pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Ermariah, memaparkan alasan perlu ada pemisahan daging dengan bagian jeroan. Upaya tersebut dalam rangkah menghindari penyebaran virus dan bakteri.

"Bakteri dan virus (pada hewan sakit) lebih banyak berada pada jeroan. Makhluk parasit seperti cacing pun berada pada jeroan. Sementara itu, daging cenderung lebih aman dari virus, bakteri, dan parasit," tutur Ermariah, Kamis, 7 Juli 2022, seperti dilaporkan kontributor “PR” Satira Yudatama.

Dalam pengolahannya, Ermariah berpesan, masyarakat perlu memasak daging maupun jeroan sampai 30 menit. Seumpama hendak mengolahnya dengan membakar, mesti sampai betul-betul matang, bukan medium rare (setengah matang).

Baca Juga: 8 Daftar Ucapan Selamat Idul Adha 2022, Cocok Dibagikan untuk Pererat Tali Silaturahmi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat