kievskiy.org

Kabupaten Bandung Masuk Daerah Rawan Sosial di Pilkada 2020, Bawaslu Ungkap Alasannya

LOGO Kabupaten Bandung.*
LOGO Kabupaten Bandung.* /DOK. PIKIRAN RAKYAT

PIKIRAN RAKYAT – Kabupaten Bandung menjadi salah satu daerah yang dinilai rawan dalam konteks sosial pada penyelenggaraan Pilkada 2020.

Mengutip indeks kerawanan pemilu yang dirilis Badan Pengawas Pemilu, Selasa, 23 Juni 2020, selain kabupaten Bandung, daerah-daerah yang dianggap rawan pada konteks sosial di level kabupaten kota adalah Kabupaten Kotabaru, Kabupaten Manokwari Selatan, Kabupaten Sleman, Kabupaten Kaimana, Kabupaten Nabire, Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Halmahera Utara.

Sementara di level provinsi, ada tujuh provinsi yang masuk sebagai daerah rawan tertinggi pada konteks sosial dan dua yang masuk kategori sedang.

Baca Juga: Kerja Keras Pecahkan Rekor, Raffi Ahmad Rela Tak Tidur Selama Nyaris 50 Jam

Provinsi itu ialah Sumatera Barat, Jambi, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Kepulauan Riau, Bengkulu, Kalimantan Utara dan Kalimantan Tengah.

"Konteks sosial ini mencakup gangguan bencana alam dan bencana sosial. Kemudian adapula kekerasan atau intimidasi pada penyelenggara. Dalam konteks ini, 40 kabupaten/kota ada pada titik rawan tinggi dan 221 kabupaten/kota rawan sedang. Tidak ada satu pun daerah terindikasi rawan rendah," kata Anggota Bawaslu Afifuddin saat menyampaikan konferensi pers secara virtual, Selasa, 23 Juni 2020.

Pada konteks Pilkada di tengah Pandemi, berdasarkan data IKP, ditemukan juga sejumlah daerah yang memiliki kerawanan tinggi dalam konteks pandemi Covid-19.

Baca Juga: WhatsApp Web akan Bisa Video Call hingga Mode Malam, SImak Cara Aktifkan Dark Mode di Desktop

Dalam konteks ini, hal-hal yang menyebabkan terjadinya kerawanan antara lain terakit anggaran Pilkada yang membengkak akibat wabah, data pasien positif Covid-19, hingga resistansi masyarakat atas pelaksanaan Pilkada di tengah pandemi.

"Ada 27 kabupaten/kota yang memiliki kerawanan tinggi dalam konteks ini. Kemudian 146 kabupaten/kota memiliki indeks kerawanan sedang, dan 88 kabupaten/kota indeks kerawanannya rendah," ucap dia.

Daerah dengan kerawanan tinggi itu misalnya, Kota Makassar, Kabupaten Bone Bolango, Kabupaten Bulungan, Kabupaten Karawang, Kota Manado, Kabupaten Minahasa Utara, Kota Tomohon, dan Kabupaten Gowa.

Baca Juga: Suami Nekat Potong Telinga Istri di Sulsel, Kesal Lantaran Korban Jarang Siapkan Makan Malam

Sementara itu, dari 9 provinsi yang menyelenggarakan Pilkada, 3 di antaranya terindikasi rawan tinggi, yaitu Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Sulawesi Utara.

Sedangkan dua provinsi terindikasi rawan rendah dan empat provinsi ada pada titik rawan sedang.

Bawaslu juga memetakan kerawanan dalam konteks infrastruktur daerah. Dalam konteks ini, ada dua aspek yang diukur, yaitu dukungan teknologi informasi di daerah dan sistem informasi yang dimiliki penyelenggara pemilu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat