kievskiy.org

Masa Pandemi Covid-19, Petani KBB Didorong Pasarkan Produk Pertanian secara Daring

PRODUK dari para petani muda di Purwakarta. Dalam sebulan, mereka minimal mendapatkan penghasilan Rp 7 juta.
PRODUK dari para petani muda di Purwakarta. Dalam sebulan, mereka minimal mendapatkan penghasilan Rp 7 juta. /HILMI ABDUL HALIM/"PR"

PIKIRAN RAKYAT - PARA petani di Kabupaten Bandung Barat didorong untuk memasarkan produk pertanian mereka secara daring. Hal itu dibutuhkan untuk mendongkrak perekonomian para petani di masa pandemi Covid-19.

Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan KBB Heru BP mengungkapkan, pihaknya mendorong para petani beralih pada pengembangan pertanian digital. "Digitalisasi pemasaran akan kami dorong dalam waktu dekat agar petani di KBB mampu mengimbangi berkembangnya zaman," katanya, Kamis 25 Juni 2020.

Dia menjelaskan, sektor pertanian sempat mengalami masa kritis di awal pandemi lantaran terganggu dari sisi pemasaran sehingga banyak petani yang merugi. Hasil pertanian menjadi busuk karena sulit untuk didistribusikan ke luar kota.

Baca Juga: Kasus DBD Terus Melonjak, Pemkot Tasikmalaya Resmikan Kampung Tangguh Cegah Penyebaran Covid-19

"Umur sayuran kan paling bertahan tujuh hari, diawal Covid-19 pemasaran sempat terganggu karena distribusi tidak bisa ke luar kota akhirnya busuk dan petani rugi," ujarnya.

Namun, masa kritis tersebut tidak terus-menerus membuat sektor pertanian terpuruk. Soalnya, kegiatan pertanian masih berlangsung dan dijalankan oleh para petani dengan baik hingga saat ini.

Heru menyebutkan, pihaknya melakukan berbagai upaya untuk tetap mengoptimalkan pemasaran hasil produksi petani di saat pandemi Covid-19. "Salah satunya dengan melakukan pengemasan yang optimal. Hal itu dilakukan agar sayuran tersebut mempunyai daya tahan yang lebih lama," katanya.

Baca Juga: 27.000 KK di Kota Tasikmalaya Belum Terima BST, Budi Budiman Minta Warga Bersabar

Disisi lain, saat ini Pemkab Bandung Barat juga tengah mempersiapkan lahan pertanian bagi masyarakat yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akibat Covid-19. Sekitar 10 hektare lahan pertanian disiapkan untuk empat kelompok tani dengan anggota sekitar 100 orang.

Sebelumnya, Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna mengatakan, nantinya masyarakat yang terkena PHK diarahkan menggarap lahan tidur milik pemerintah. Melalui program ini, diharapkan lahan tersebut bisa produktif dan menghasilkan, sehingga bisa menopang perekonomian warga terdampak Covid-19.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat