kievskiy.org

Kisah Para Pemuda Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya Melawan Arus dengan Memilih Menjadi Petani

Sejumlah anak muda dari Pemuda Tani Cigalontang menyiangi tanamannya di lahan pertanian, Situ Pangangonan, Desa/Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (20/6/2020). Mereka melawan arus dengan memilih bertani dengan menggarap lahan desa di kampungnya.*
Sejumlah anak muda dari Pemuda Tani Cigalontang menyiangi tanamannya di lahan pertanian, Situ Pangangonan, Desa/Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (20/6/2020). Mereka melawan arus dengan memilih bertani dengan menggarap lahan desa di kampungnya.* /Pikiran-Rakyat.com/Bambang Arifianto


PIKIRAN RAKYAT - 
Dikenal sebagai negara agraris, Indonesia saat ini justru lebih rajin mengimpor beras dari negara-negara tetangga untuk mememuhi kebutuhan domestiknya. Lahan pertanian pun tambah menyusut dilindas berbagai proyek fisik pemerintah atau justru jadi berbagai perumahan.

Desa tambah sepi lantaran para pemudanya memilih merantau mencari kerja ke kota ketimbang menggarap sawah dan ladang di kampung. Namun, ada sekelompok pemuda yang memilih menentang arus. Menjadi petani yang tak sungkan bergumul dengan lumpur dan tanah serta mengorganisir diri. "PR" mengupasnya. 

Para pemuda tersebut asik bercengkrama di sebuah saung kecil dekat Situ Pangangonan, Desa/Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu 20 Juni 2020. Hari mulai beranjak sore, mereka masih melepas lelah selepas melakukan panen perdana bawang daun yang ditanamnya pada pertengahan Februari 2020.

Baca Juga: Tes Swab Kian Meluas, Angka Covid-19 Kabupaten Cirebon Statis

Mereka merupakan bagian dari kelompok tani bernama Pemuda Tani Cigalontang yang terdiri dari mahasiswa, lulusan SMP, SMA, SMP hingga SD. Andi Perdiana, 24 tahun, pengurus Pemuda Tani Cigalontang mengungkapkan kelompok petani muda tersebut berdiri pada akhir 2019.

Bermula dari keresahan atas banyaknya kaum muda Cigalontang yang memilih merantau bekerja di kota, kelompok tani yang menjadi bagian dari karang Taruna itu didirikan.

"Kami ingin mengampanyekan pemuda bisa bertahan di desa dan tidak perlu (mencari kerja) ke kota," kata Andi saat ditemui di lokasi demplot Pemuda Tani Cigalontang di kawasan Situ Pangangonan, Sabtu sore. ‎

Baca Juga: Komnas HAM Minta Pilkada Tak Dipaksakan Kalau Anggaran dan Protokol Kesehatan Tak Siap

Jumlah anggota kelompok tani muda tersebut mencapai 15 orang yang merupakan perwakilan dari dusun-dusun di Cigalontang. Dengan rentang usia 17-30 tahun, para pemuda tersebut mendapat kepercayaan mengolah lahan milik desa seluas 200 meter persegi.

Pemerintah Desa Cigalontang sebenarnya memiliki lahan total seluas 17 hektar. Lahan tersebut dibagi untuk kegiatan Bumdes dan masyarakat. Meskipun hanya mendapat lahan 200 meter persegi, para pemuda bergerak cepat dengan mulai melakukan persiapan penanaman bawang daun dan cabai merah.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat