kievskiy.org

Ratusan Siswa Secapa AD Kota Bandung Positif Corona, Sebagian Warga Justru Menolak Rapid Test

Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Bandung, Ema Sumarna.*
Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Bandung, Ema Sumarna.* / ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi

PIKIRAN RAKYAT - Setelah adanya konfirmasi bahwa sekitar 200 siswa Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) terpapar virus corona atau Covid-19, sebagain warga justru menolak rapid test.

Kabar ini dikonfirmasi oleh Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna.

Warga yang tinggal di sekitar lingkungan Secapa AD tersebut baru ada 28 orang yang menjalani rapid test atau tes cepat.

Baca Juga: Diekstradisi Serbia, Maria Pauline Lumowa Disebut Yasonna Bobol BNI Rp1,2 Triliun

Sementara itu sebagian warga lainnya menolak rapid test dikatakan Ema diduga lantaran khawatir terdampak.

"Yang bersedia baru 28 orang, yang lain menolak, mungkin mereka parno atau takut atau apa untuk diperiksa," kata Ema di Balai Kota Bandung, Kamis 9 Juli 2020.

Mengenai langkah yang dilakukan usai 200 siswa Secapa AD positif Covid-19, Pemkot Bandung sendiri masih belum melakukan pembatasan terhadap mobilitas masyarakat ataupun aktivitas ekonomi di sekitar Secapa AD.

Baca Juga: Perum Perindo Dirombak Erick Thohir, Sejumlah Nama Resmi Diberhentikan

Meski begitu, Wali Kota Bandung Oded M Danial menyatakan pihak Gugus Tugas bakal terus berupaya melakukan pelacakan dan pemeriksaan terhadap masyarakat kawasan Kecamatan Cidadap.

"Saya minta untuk mengamankan masyarakat sekitar, untuk dilacak dan puskesmas juga untuk mengawasi," kata Oded dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Berli Hamdani mengatakan ada sekitar 200 orang siswa Secapa AD di Kota Bandung yang telah terpapar Covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan menggunakan alat tes diagnostik cepat dan uji usap.

"Kalau perkiraan jumlahnya itu di atas 200 orang. Datanya belum pasti karena identifikasinya belum selesai. Kami sudah melakukan antisipasi, seperti isolasi, penyemprotan disinfektan, dan melakukan penelusuran epidemiologi oleh tenaga kesehatan dari Dinas Kota Bandung, Puskesmas Coblong, dengan provinsi," katanya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat