PIKIRAN RAKYAT - Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung menggandeng pihak sekolah untuk menyosialisasikan kepada anak-anak agar tidak mengonsumsi "chiki ngebul". Hal itu menyusul kasus keracunan akibat memakan jajanan sejenis chiki yang diberi cairan nitrogen.
Sekretaris Dinkes Kabupaten Bandung Wiwit Pujiastuti mengatakan, sejauh ini, pihaknya belum menerima laporan kasus keracunan "chiki ngebul" di Kabupaten Bandung. Meski begitu, Dinkes berupaya mengantisipasinya dengan menggiatkan sosialisasi.
"Hari ini, sosialisasinya sudah mulai masuk ke sekolah. Kami mengimbau kepada pihak sekolah, melalui Unit Kesehatan Sekolah (UKS), untuk mengedukasi anak-anak dan para penjual jajanan yang ada di sekolah," kata Wiwit, Senin 9 Januari 2023.
Dinkes bersama pihak sekolah juga mengimbau para orangtua untuk lebih memperhatikan anak-anaknya supaya tidak jajan sembarangan. "Saat jajan 'chiki ngebul', harus hati-hati karena ada nitrogennya," ujarnya.
Baca Juga: Kemegahan Masjid Raya Al Jabbar Merupakan Keadilan dalam Kacamata Kecil Gubernur Jawa Barat
Baca Juga: Momen Gempa Maluku yang Dirasakan hingga Australia Terekam Kamera, Warga: Guncangan Terburuk
Wiwit menekankan, makanan dan minuman apa pun harus dipastikan bersih, sehat, dan higienis sebelum dikonsumsi. Oleh karena itu, para pedagang jajanan di sekitar sekolah turut menjadi sasaran sosialisasi sehingga dagangannya aman untuk dikonsumsi.
"Pihak sekolah juga saya minta agar memberikan penyuluhan dan pembinaan kepada para pedagang yang biasa mangkal di sekolah. Jadi, biar para pedagang ini menjual makanan dan minuman yang bersih, sehat, dan higienis," tuturnya.
Sebelumnya, kasus keracunan "chiki ngebul" dilaporkan terjadi di wilayah Bekasi dan Tasikmalaya. Korban yang masih berusia anak-anak dikabarkan mengalami perforasi atau lubang di saluran cerna setelah meminum sisa cairan nitrogen di dalam "chiki ngebul".