kievskiy.org

Klarifikasi Ridwan Kamil Soal Bikin Konten Museum Masjid Al Jabbar yang Habiskan Dana Rp15 Miliar

Masjid Raya Al Jabbar, Kota Bandung, Jawa Barat.
Masjid Raya Al Jabbar, Kota Bandung, Jawa Barat. /Pikiran Rakyat/Hilmy Farhan

PIKIRAN RAKYAT - Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil menegaskan bahwa pembuatan konten Museum Masjid Al Jabbar senilai Rp15 miliar bukanlah proyek untuk konten media sosial. Ridwan Kamil merasa telah dirugikan karena narasi 'konten' yang dinilai sudah disalahtafsirkan selama ini.

"Jadi itu tuh konten museum bukan konten medsos. Makanya saya minta media tanya dulu. Ada berita jangan diunggah dulu, pasti na riuh, kami dirugikan karena tidak benar," kata Ridwan Kamil.
 
Pria yang akrab disapa Kang Emil itu pun menjelaskan bahwa narasi yang benar adalah nantinya akan ada museum yang terletak di bawah Masjid Al Jabbar.
 
"Dan yang benar itu di bawah Al Jabbar ada museum, digital semua biayanya masuk ke situ. bukan mau mempromosikan Masjid Al Jabbar. Saya juga apal atuh, murah ari konten medsos mah (Saya juga tahu, murah kalau konten di medsos)," ujar Ridwan Kamil.

Baca Juga: Jadi Solusi Kemacetan, Underpass Dewi Sartika Depok Siap Diresmikan
 
Mengenai nilai anggaran Konten Masjid Al Jabbar senilai Rp15 miliar yang jadi sorotan publik, Ridwan Kamil memastikan bahwa ada aturan standar untuk penggunaan uang negara.
 
Ia menambahkan, penggunaan anggaran negara sudah ada aturannya termasuk standar harga item yang dibutuhkan.
 
"Jadi di dalam belanja negara ada standarnya, kalau akang orang private, belanja enggak ada batasnya. Kalau di negara ada batasnya. Ini lantai, enggak boleh mahal-mahal," katanya dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara pada Jumat, 13 Januari 2023.
 
Proyek pembuatan Konten Museum Masjid Al Jabbar itu dilakukan oleh PT Sembilan Matahari.

Baca Juga: Percakapan Bocor ke Publik, Mantan Bos Barcelona Sebut Lionel Messi 'Tikus Selokan'

CEO perusahaan itu Adi Panuntun juga menegaskan bahwa konten yang dimaksudkan dalam tender yang dilelang bukan berupa konten untuk kebutuhan di media sosial.

Lebih lanjut, Adi menjelaskan proyek tersebut berupa konten diorama untuk kebutuhan pembangunan museum di Masjid Al Jabbar.
 
“Jadi konten yang dimaksud itu bukan konten media sosial. Tapi, konten diorama yang kita create dengan memadukan multimedia, teknologi sampai ke existing interior yang ada di Masjid Al Jabbar,” ujar Adi.
 
Adi juga menambahkan, proyek kali ini bukan kali pertama pihaknya mengerjakan museum proyek pemerintah.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat