kievskiy.org

Antrean Truk Sampah Terus Mengular di TPA Sarimukti Bandung Barat, Warga Keluhkan Bau Tak Sedap

Antrean truk-truk pengangkut sampah mengular saat akan memasuki TPA Sarimukti, Desa Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bamdung Barat, Senin 16 Januari 2023.
Antrean truk-truk pengangkut sampah mengular saat akan memasuki TPA Sarimukti, Desa Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bamdung Barat, Senin 16 Januari 2023. /Pikiran Rakyat/Bambang Arifianto Pikiran Rakyat/Bambang Arifianto

PIKIRAN RAKYAT - Antrean truk pengangkut sampah mengular di jalan menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, Desa Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Senin 16 Januari 2023. Kondisi tersebut menuai keluhan warga yang aktivitasnya terganggu dan terpaksa menghirup bau tak sedap dari truk-truk yang mengalami kemacetan tersebut.

Pantauan "PR" pada Senin sore, antrean truk dari arah Rajamandala menuju TPA Sarimukti sudah terlihat di sekitar Jembatan Cimeta. Kepadatan tambah kentara saat mendekati kawasan TPA di wilayah Kampung Sarimukti, Cicadas, Jembatan Cilimus hingga belokan di dekat kali kecil, Cipanawuan.

Beberapa sopir truk bahkan memilih keluar dari kendaraannya dan bercengkrama dengan sopir lain. Sementara warga juga terkena imbas karena ikut mengalami kemacetan. Pasalnya, separuh badan jalan dari arah Rajamandala menuju Cipendeuy yang menjadi perlintasan truk itu dipenuhi antrean kendaraan-kendaraan pengangkut sampah tersebut. Hanya satu jalur dari arah sebaliknya yang masih terbilang lowong.

"Komo truk Caringin, pami eta mah bau (Apalagi kalau truknya mengangkut sampah dari Pasar Caringin Kota Bandung, itu benar-benar bau)," kata Jaja (73), warga Kampung Cicadas, Desa Sarimukti.

Baca Juga: TPA Sarimukti Bandung Barat Penuh, DLH Jabar: Urusan Sampah Itu Urusan Semua

Tak cuma itu, limbah cair atau lindi dari bak truk bermuatan sampah tersebut mengucur ke aspal dan tepian jalan. Antrean tersebut, tutur Jaja, sudah terjadi selama tiga pekan. Antrean terparah bahkan pernah terjadi kala truk-truk mengular dari TPA hingga jalur rel dekat Stasiun Rajamandala yang diperkirakan mencapai jarak empat kilometer.

Meski warga kerap dirugikan, Jaja mengaku masyarakat hanya bisa menerima kondisi itu.

"Da teu tiasa kumaha ari masyarakat (Masyarakat tak bisa berbuat apa-apa)," ucapnya.

Hal senada dilontarkan Angki (15), warga Kampung Cinagrog, Desa Sarimukti. Saat berangkat dan pulang sekolah, siswa SMK Negeri 1 Cipatat tersebut terganggu karena bau sampah dari truk-truk itu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat