kievskiy.org

Kasus Kekerasan pada Anak dan Perempuan di Cimahi Meningkat Sepanjang 2022

Ilustrasi kekerasan terhadap perempuan.
Ilustrasi kekerasan terhadap perempuan. /Pexels/Hoang Tien Viet

PIKIRAN RAKYAT - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindingan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2AP2KB) Kota Cimahi mencatat laporan kekerasan perempuan dan anak meningkat sepanjang tahun 2022. Kesadaran masyarakat berani melapor menjadi salah satu faktor peningkatan kasus tersebut.

Demikian diungkapkan Kepala DP2AP2KB Kota Cimahi Fitrani Manan pada Selasa, 17 Januari 2023.

"Jumlah kasus di tahun ini meningkat dibandingkan tahun 2021. Tingginya angka kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan di Kota Cimahi sepanjang tahun 2022 itu karena masyarakat mulai berani untuk melaporkan peristiwa yang dialaminya sehingga bisa segera kita tangani," ujarnya.

Baca Juga: Darurat Kekerasan terhadap Anak, Pentingnya Komitmen Realisasikan Kebijakan

Sepanjang tahun 2022, jumlah kasus yang ditangani yaitu 78 kasus kekerasan anak dan perempuan. Jumlah tersebut meningkat dibanding tahun 2021 yang hanya sekitar 28 kasus.

Kasus kekerasan di tahun 2022 didominasi kekerasan seksual terhadap anak yang mencapai  49 kasus, 24 kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), penelantaran 2 kasus, kekerasan fisik orang dan lain-lain 1 orang.

"Kalau kekerasan perempuan itu kebanyakan KDRT. Kalau yang anak kebanyakan kekerasan seksual kebanyakan," ungkapnya.

Baca Juga: Dugaan Kronologi Tewasnya Satu Mahasiswa Unhas, Tindakan Kekerasan Dipertanyakan

Dirinya mengatakan, mayoritas kasus kekerasan terhadap perempuan seperti KDRT yang terjadi di Kota Cimahi dikarenakan faktor ekonomi. Sedangkan kasus kekerasan seksual yang dialami anak diduga karena pengaruh media sosial.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat