PIKIRAN RAKYAT - Tanpa memperhatikan kapasitas dan kelaikan akses, pengerjaan dua proyek besar, yakni Kereta Cepat Jakarta-Bandung dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung Cirata berlangsung di wilayah Kabupaten Bandung Barat. Dampaknya adalah jalan menjadi rusak dan kecelakaan menimpa kendaraan pengangkut proyek serta warga.
Akses yang menjadi perlintasan kendaraan-kendaraan pengangkut dua proyek tersebut berada di ruas jalan provinsi penghubung Cikalongwetan-Rajamandala.
Berdasarkan pantauan Pikiran-Rakyat.com pada Minggu, 7 Mei 2023, didapati sejumlah titik kerusakan jalan di ruas itu. Titik kerusakan umpamanya terlihat di Kampung Dangdeur, Desa Rende, Kecamatan Cikalongwetan. Di sana, aspal jalan tampak terkelupas dan berlubang. Lubang-lubang jalan juga bisa ditemukan di perlintasan tersebut.
Titik kerusakan lain terlihat di dekat jembatan Tol Cipularang, kawasan Desa Cikalong, Kecamatan Cikalongwetan. Tepian jalan di lokasi itu terlihat tergerus longsor. Pembetonan memang dilakukan di jalur provinsi itu. Namun, hal tersebut hanya dilakukan sepenggal tak menyeluruh atau menutupi seluruh jalur jalan yang dilintasi truk-truk proyek berbobot jumbo itu.
Baca Juga: Terjadi Lagi, Truk Pengangkut Proyek PLTS Terapung Cirata Terguling di Cikalongwetan Bandung Barat
Sementara perbaikan dilakukan hanya menambal titik-titik rusak saja.
"Nambah reksak (Tambah rusak)," kata Agus Taryana (55), warga Kampung Cimanggu, Desa Cikalong, Minggu siang.
Pernyataan Agus itu terkait kondisi jalan yang dilintasi kendaraan-kendaraan dua proyek tersebut. Di ruas yang melintasi Cimanggu, jalan juga cuma ditambal meskipun kondisinya sudah tak rata.
"Musim hujan ge kagerus deui (Nanti kalau sudah hujan, tambalan jalan juga bakal tergerus)," ucapnya.