kievskiy.org

Sampah di Bandung Menumpuk, Pilihan Sulit TPK Sarimukti yang Jadi Tujuan Akhir Limbah

Ilustrasi pemulung memungut sampah di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Ilustrasi pemulung memungut sampah di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. /Pikiran Rakyat/Elfrida Chania S

PIKIRAN RAKYAT - Menumpuknya sampah membuat Tempat Pengolahan Kompos (TPK) Sarimukti di Cipatat, Kabupaten Bandung Barat yang sejak peristiwa Leuwigajah pada 2006 menjadi tempat pembuangan sementara sampah di Bandung Raya. Dimanfaatkannya Sarimukti diperpanjang seiring dengan pembangunan TPPAS Legoknangka yang saat ini masih dalam tahap lelang.

Tak dapat dimungkiri, TPK Sarimukti kini dihadapkan pada sejumlah pilihan sulit. Namun di sisi lain, pelayanan untuk menampung sampah dari Bandung Raya tetap berjalan. Di antaranya dengan menambah jam kerja unloading sampah dan menggunakan kembali zona satu untuk dapat menampung sampah Bandung Raya.

Untuk diketahui, kapasitas TPK Sarimukti didesain untuk menampung 1,9 juta m3 timbunan sampah. Namun sejak 2006-2022, jumlah timbunan sampah di TPK Sarimukti sudah mencapai 15,4 juta m3 atau melebihi kapasitas hampir 800 persen di lahan seluas 25,2 hektare itu.

Baca Juga: Sampah Masih Menumpuk Akibat TPA Sarimukti Belum Normal, Pemkot Cimahi Kampanyekan Pemilahan

Timbunan sampah tersebut ditempatkan di empat zona arena buang. Zona satu dan dua menjadi zona yang lebih dulu mendi tempat timbunan sampah. Sementara saat ini zona tiga dan zona empat yang menjadi fokus timbunan sampah yang dikirim setiap harinya dari Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat.

Analis Dampak Lingkungan UPTD PSTR Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat Ahmad Rifai menuturkan, saat ini zona empat tengah direstrukturisasi karena tinggi timbulan sampah sudah melebihi ambang batas 15 meter. Pihaknya pun menutup zona empat dan hanya membuka satu zona yaitu zona tiga.

"Jika zona empat dibiarkan terus diisi sampah kiriman maka akan mengakibatkan dorongan tinggi ke arah bawah kolam stabilisasi. Makanya kita tutup dan dorong ke zona tiga. Jadi sekarang di zona tiga unloading sampahnya, dulu ada dua zona sekarang ada satu," ucap Rifai pada Senin, 8 Mei 2023.

Baca Juga: Perubahan Jadwal TPA Sarimukti Picu Penumpukan Sampah di Cimahi

Di sisi lain, zona tiga pun kondisinya hampir melebihi kapasitas sehingga pihaknya akan kembali memanfaatkan zona satu yang tipologoinya sudah menyusut dan sudah ada cekungan. Pihaknya sudah mulai memasang kerikil sebagai jalur armada sampah ke zona buang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat