kievskiy.org

Cicalengka, Bung Karno, dan Profesor Schoemaker

Potongan warta Koran Sipatahoenan pada 17 Juli 1934 tentang kehadiran Profesor Charles Prosper Schoemaker atau Wolff Schoemaker, arsitek terkemuka di Cicalengka menghadiri kegiatan pertemuan Nahdlatul Ulama di tempat tersebut.
Potongan warta Koran Sipatahoenan pada 17 Juli 1934 tentang kehadiran Profesor Charles Prosper Schoemaker atau Wolff Schoemaker, arsitek terkemuka di Cicalengka menghadiri kegiatan pertemuan Nahdlatul Ulama di tempat tersebut. /Pikiran Rakyat/Bambang Arifianto

PIKIRAN RAKYAT - "Pada pukul tujuh malam kami diperintahkan turun di Cicalengka, daerah pinggiran yang jaraknya 30 kilometer dari Bandung, di mana mereka dengan sengaja menurunkan kami untuk menghindarkan keributan yang mungkin timbul."

Demikian presiden pertama negeri ini, Soekarno mengenang peristiwa penangkapannya oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda pada 9 Desember 1929 dalam buku, "Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia" yang ditulis Cindy Adams.

Soekarno dicokok bersama Gatot Mangkupraja setelah menggelar rapat umum di Solo dan Yogyakarta. Kala menginap di rumah Suyudi, seorang anggota Partai Nasional Indonesia (PNI), mereka ditangkap pagi hari. Kedua dibawa dan ditempatkan di gerbong khusus menggunakan kereta api menuju Bandung.

Baca Juga: Bupati Indramayu Serahkan Polemik Al Zaytun ke MUI dan Kemenag: Harus Legowo Kalau Memang Salahi Aturan

Sebelum tiba di Bandung, mereka justru diturunkan di Cicalengka. Hal tersebut dilakukan guna menghindari meletusnya keributan akibat penangkapan itu jika pemimpin pergerakan kemerdekaan tersebut diturunkan di Bandung. Di Cicalengka, Bung Besar sudah ditunggu pasukan barisan pengawal.

"Lima komisaris polisi, dua pengendara sepeda motor, setengah lusin inspektur, mengawal iring-iringan kami yang terdiri dari sedan-sedan hitam meluncur ke Bandung," kata Soekarno. Ya, ia dibawa menuju Penjara Banceuy.

Soekarno memang tak menyebutkan lokasi tepatnya berhenti di Cicalengka. Namun, kemungkinan ia berhenti di Stasiun Cicalengka sebelum dibawa ke bui Banceuy.

Sementara arsitek sekaligus guru Bung Karno kala kuliah di Technische Hoogeschool Bandung, Charles Prosper Schoemaker atau Wolff Schoemaker juga pernah datang ke Cicalengka sebagaimana diberitakan koran berbahasa Sunda, Sipatahoenan pada 17 Juli 1934. Schoemaker menghadiri Openbare vergadering Nahdlatul Ulama di Cicalengka.

Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Ganjar Pranowo Alat Jokowi, Megawati Soekarnoputri Dinilai Cemas

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat