PIKIRAN RAKYAT – Rencana renovasi Stasiun Cicalengka oleh Balai Perkeretaapian dan Daop 2 Bandung mendapat penolakan dari pegiat literasi dan sejarah. Pasalnya, Stasiun Cicalengka menyimpan makna penting bagi dunia perkeretaapian di Bandung Raya.
Rencana renovasi Stasiun Cicalengka tersebut dicurigai pegiat sejarah dan literasi, Hafidz Azhar untuk menghancurkan stasiun bersejarah tersebut. Apalagi setelah Balai Teknik Perkeretaapian melakukan upaya konfirmasi kepada Dinas Pariwisata Kabupaten Bandung terkait nilai kesejarahan yang dimiliki stasiun di ujung timur Bandung itu.
"Ironisnya, kata dinas tidak ada nuansa historis," tutur Hafidz.
Pernyataan tersebut ditengarai menjadi legitimasi penghancuran Stasiun Kereta Api bersejarah itu. Padahal, Stasiun Cicalengka memiliki arti penting bagi sejarah perkeretaapian Priangan.
Baca Juga: Vladimir Putin: Pelaku Pembakaran Al-Qur'an Harus Dihukum
Sejarah Stasiun Cicalengka
Dilansir Pikiran-rakyat.com dari sejarahbandung.id, pembangunan jalur kereta api (KA) di Priangan dimulai oleh Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NISM), yang diberikan konsesi untuk membuka jalur dari Batavia (Jakarta) ke Buitenzorg (Bogor). Jalur ini dibuka untuk umum pada tanggal 31 Januari 1873.
Kemudian, untuk lebih mengeksplorasi wilayah Priangan, perusahaan kereta api milik pemerintah, Staatsspoorwegen (SS), melanjutkan jalur tersebut dengan membangun jalur kereta api lintas Priangan dari Bogor menuju Kasugihan.
Stasiun Cicalengka sendiri dibuka pada tanggal 10 September 1884 bersamaan dengan penyelesaian tahap 5 pembangunan jalur kereta api Priangan. Setelah mencapai Cicalengka, perusahaan kereta api pemerintah, Staatsspoorwegen (SS), melanjutkan pekerjaan menuju Garut ke arah timur.
Baca Juga: PDIP Bujuk Kaesang Pangarep Ikut PDIP di Pilwalkot Depok 2024: Ayolah Mas, Kami Belum Berhasil
Cicalengka adalah kota yang menjadi ujung pembangunan jalur kereta api Priangan yang dibangun mulai dari Stasiun Bogor. Dalam surat kabar De Locomotief tanggal 2 Maret 1903, Stasiun Cicalengka dan Stasiun Cimahi ditetapkan menjadi stasiun kelas 3 pada 1904.