PIKIRAN RAKYAT - Rencana penghancuran bangunan lawas Stasiun Cicalengka, Kabupaten Bandung hingga kini masih menjadi sorotan publik. Para pegiat literasi tengah menyusun naskah akademik terkait nilai sejarah stasiun tersebut guna mendorong penetapannya sebagai bangunan cagar budaya.
Upaya tersebut dilakukan oleh Lingkar Literasi Cicalengka. "Data mah saleresna tos aya (Data untuk naskah akademik sebetulnya sudah ada)," kata Hafidz Azhar, salah satu pegiat literasi saat dihubungi pada Jumat, 14 Juli 2023.
Sejumlah sumber primer dan sekunder sejarah stasiun tersebut dipakai dalam penyusunan naskah akademik. Sumber primer lawas berasal dari buku, koran, staatsblad (peraturan pemerintah). Sementara sumber sekunder diambil dari buku-buku terkini serta wawancara dari tokoh-tokoh masyarakat.
Rencananya, naskah akademik tersebut diajukan kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung apabila telah rampung. Tujuannya, tutur Hafidz, untuk mendorong penetapan stasiun tersebut menjadi bangunan cagar budaya yang dlindungi pemerintah.
Baca Juga: Lucky Hakim Penasaran Al Zaytun Bayar PBB Terbesar Se-Indramayu: Jadi Saya Pengin Tahu
Upaya tersebut dilakukan lantaran pemerintah dinilai lamban dalam melakukan penetapan tersebut. Pengajuan menjadi bangunan cagar budaya bahkan telah dilakukan sekira 2007-2010.
Penghancuran bangunan lawas, direncanakan berlangsung beberapa bulan ke depan atau paling lama akhir tahun ini.
Sementara itu, audiensi selanjutnya yang rencananya menghadirkan pula tokoh masyarakat serta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung yang telah diagendakan pun hingga kini belum terelisasi.
Upaya perlawanan lain para pegiat adalah menggulirkan petisi dalam jaringan (daring) yang digulirkan sejak 17 Juni 2023. Hingga Jumat, 14 Juli 2023, sekira pukul 12.45 WIB, penandatangan petisi itu mencapai 2.056 orang.