/photo/2023/07/25/4166405796.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - Sebanyak 12.300 jiwa di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat mendapatkan pasokan air dari 21 penampungan yang bersumber dari lima mata air. Namun, sejak sepekan terakhir, pasokan air berkurang. Bahkan warga mulai mengeluhkan kesulitan mendapatkan air bersih.
Musim kemarau serta fenomena El Nino menjadi salah satu penyebab berkurangnya pasokan air. Akan tetapi, kebocoran air dari sumber mata air ke penampungan air pun menjadi penyebab lainnya.
Berdasarkan informasi yang didapatkan Pikiran-Rakyat.com Dewiyatini, warga mendapati air tidak lagi mengalir ke rumah mereka. Padahal selama ini warga mengandalkan pasokan air dari penampungan yang dibuat desa.
Baca Juga: Bareskrim Polri Akan Periksa Lagi Panji Gumilang Terkait Dugaan Penistaan Agama
“Yang tersisa sekarang, yang ada di bak. Kalau sampai besok air belum juga mengalir, kemungkinan kami akan membeli air kemasan dalam galon untuk kebutuhan memasak dan minum,” kata salah satu warga Cibodas, Melina (41).
Menurutnya, air mulai surut sejak masuk musim kemarau. Namun, ia tidak menyangka bila sampai persediaan air di rumahnya susut dengan cepat tanpa terisi kembali.
Setiap bulan, diakui Melina, dia membayar pemakaian air dengan tarif Rp2.000 untuk setiap meter kubiknya. Dengan pemakaian rata-rata kurang dari 10 meter kubik.
Kepala Desa Cibodas Dindin Sukaya mengaku menerima banyak keluhan terkait berkurangnya pasokan air. Kondisi tersebut selalu terjadi di musim kemarau. Akan tetapi, pengurangan ini tidak berarti warga tidak akan mendapat pasokan lagi.
Baca Juga: Polisi Lakukan Autopsi Jenazah Siswa SMPN 1 Ciambar Sukabumi yang Tewas saat MPLS