kievskiy.org

Bandung Krisis Air Layak Minum, Perumda Tirtawening: PDAM Bukan Pabrik Air

Petugas memperbaiki bocornya pipa PDAM Tirtawening.
Petugas memperbaiki bocornya pipa PDAM Tirtawening. /Pikiran-rakyat.com/Ade Bayu Indra

PIKIRAN RAKYAT - Fenomena iklim el nino yang menyebabkan kemarau panjang membuat produksi air minum yang disalurkan ke masyarakat terus berkurang. Selain itu, danau yang menjadi sumber air baku untuk pelayanan di Kota Bandung terbagi pemanfaatannya untuk kebutuhan air minum, pembakit listrik, industri, dan pertanian.

Perumda Tirtawening yang melayani produksi air minum untuk wilayah Kota Bandung tidak bisa optimal dalam memproduksi air minum. Sekira 170.000 pelanggan terdampak oleh pasokan air yang tidak lancar ke rumah masing-masing.

"Sebetulnya airnya masih ada, meski ada penurunan. Di Situ Cileunca dari 11 meter, jadi 5 meter. Di Situ Cipanunjang, dari 22 meter, airnya masih ada 16 meter. Masih ada ketersediaan 73 persen. Namun, pemanfaatan situ itu bukan hanya Tirtawening, ada pembangkit listrik di sana," kata Direktur Utama Perumda Tirtawening Kota Bandung, Sonny Salimi, Jumat, 15 September 2023.

Dia mengatakan, pengadaan air dari sistem selatan memang mengandalkan dua situ atau danau. Namun, turbin pembangkit listrik yang juga memanfaatkan situ itu memiliki metode yang berbeda untuk produksi listrik dibandingkan metode pengolahan air yang dilakukan Perumda Tirtawening.

Situ Cileunca.
Situ Cileunca.

Baca Juga: Harga Beras Naik karena El Nino, Pemerintah Jangan Cuma Bisa Suruh-Suruh Orang Miskin

Pembangkit itu membutuhkan debit air yang lebih besar yaitu minimal 3 ribu liter per detik. Namun, dalam kondisi el nino saat ini, air yang masuk ke situ itu paling maksimal sebanyak 1.400 liter per detik.

"Oleh karena itu, ketika mereka mau operasikan, harus melakukan penampungan air sampai ketinggian tertentu, barulah air akhirnya dirilis sehingga turbin bisa berputar. Tetapi saat mereka menampung air itu, meskipun turbin listriknya off, tapi aliran air ke Badak Singa berhenti. Karena itu, produksi air ke pelanggan menjadi lebih kecil," tuturnya.

Oleh karena itu, kata dia, Perumda Tirtawening saat ini terus melakukan komunikasi dan koordinasi supaya penyediaan air minum menjadi prioritas utama. Ia beralasan karena undang-undang mengatur supaya pengolahan air baku untuk air minum dijadikan prioritas utama.

Baca Juga: Dipengaruhi El Nino, Karhutla di Bandung Meningkat Drastis

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat