/photo/2023/09/13/547173870.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - Desa Pilangsari, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, menjadi salah satu desa di Majalengka yang mengalami kesulitan air bersih. Warga Desa Pilangsari mengalami ini setiap tahun tatkala memasuki musim kemarau.
Untuk memperoleh air bersih, mereka harus mengambil air dari sumur pompa yang berjarak sekira 2-3 km dari permukiman mereka. Sumur itu letaknya di pinggir jalan sebelum masuk ke perkampungan warga. Tepatnya, di Blok Citengah, Desa Jatitengah.
Sumur bor dan sumur pompa yang mereka miliki kini tidak berair, sedangkan air PDAM yang sudah tersambung beberapa tahun lalu ke sejumlah rumah warga, sebagian tidak mengeluarkan air, karena diduga air yang dialirkan melalui gravitasi sulit naik.
Selain itu, menurut Timan, Juri, dan Wawan, air PDAM pada saat siang hari mengalir sangat kecil, bahkan kadang tidak mengalir sama sekali. Belum lagi kerap dilakukan pengeringan selama 2 hari dengan alasan pembersihan atau pengurasan jaringan.
“Jadi aya PDAM mah ngan ari beurang kadang pareum, atawa nyirilik wungkul (Jadi PDAM ada, hanya saat siang hari airnya sangat kecil, terkadang mati tidak mengalir),” sebut Juri.
Baca Juga: Polisi Ringkus Penambangan Ilegal di Cigasong Majalengka, 2 Alat Berat Diamankan
Warga akhirnya banyak yang mengambil air ke sumur pompa yang ada di Blok Citengah, Desa Jatitengah. Air sumur pompa ini lebih banyak dimanfaatkan untuk air minum dan memasak. Apalagi bagi masyarakat yang tidak bersedia mengonsumsi air galon atau air PDAM, lebih memilih air sumur pompa yang dianggap lebih bersih.
Disampaikan Timan, warga yang mengambil air ke sumur pompa milik warga Pilangsari, namun tempatnya berada di Desa Jatitengah mencapai ratusan orang. Warga mulai mengambil air pagi hari mulai pukul 4.00 WIB hingga pukul 9.00 WIB.
Pada siang hari, hanya beberapa orang saja yang mengambil air. Baru menjelang sore hari hingga selepas magrib, warga kembali mengantre. Ada warga ada yang 2 kali mengambil air, pagi dan sore hari.