PIKIRAN RAKYAT - Penambahan kapasitas di titik zona darurat TPA Sarimukti Bandung Barat memberi tambahan kuota tiap daerah se-Bandung Raya untuk mengangkut sampah. Meski demikian, jatah yang telah dibagi tiap daerah harus digunakan secara seksama mengingat belum ada kepastian TPA Sarimukti dibuka kembali pascakebakaran.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jabar DR. Prima Mayaningtias mengatakan bahwa daya tampung zona darurat di TPA Sarimukti terbatas. ona darurat hanya bisa menampung 41 ribu ton sampah.
Sisa ritasi pada zona tambahan dengan estimasi 1 rit 12 m3, untuk Kota Bandung tersisa 2.832 ritasi, Kota Cimahi 481 ritasi, Kab. Bandung 475 ritasi, dan Kab. Bandung Barat 408 rotasi.
"Kita belum tentu tahu kapan bisa buka lagi TPA Sarimukti, sehingga sisa ritasi bisa dihemat sedemikian rupa dengan upaya pengurangan sampah sejak di hulu," katanya saat ditemui disela-sela pantauan di lokasi tumpukan sampah di Terminal Pasar Kuda Citeureup Jalan Sangkuriang Cimahi Utara Kota Cimahi pada Selasa, 19 September 2023.
Baca Juga: Hasto Isyaratkan PDIP Bakal Undang Bacawapres Pendamping Ganjar di Rakernas Partai
Menurut dia, sisa sampah yang belum terangkut jumlahnya terus bertambah setiap hari. "Sudah 28 hari sejak kejadian, setiap harinya produksi sampah Bandung Raya 2.000 ton dan jumlahnya tambah terus tiap hari," ujarnya.
Menurut Prima, penanganan sampah harus meliputi timbunan sampah yang tersebar di lapangan dan sarana prasarana yang dimiliki.
"Yang penting tata kelola sampah, sebab jangan terus membebani TPA Sarimukti. Sampah organik sudah tidak bisa masuk, volume sampah hanya 50 persen yang diterima," katanya.
Baca Juga: Pasar Tanah Abang Jakarta Sepi Pengunjung, Kuli Panggul Cuma Dapat Rp50.000 per Hari