kievskiy.org

Bantuan ke Sarimukti Kian Menipis, Sekdes: Belum Cukup, Warga Menggantungkan Hidup di Situ

Sekretaris Desa Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Imat Rohaimat di posko darurat bencana TNI-Polri, Jumat, 15/9/2023.
Sekretaris Desa Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Imat Rohaimat di posko darurat bencana TNI-Polri, Jumat, 15/9/2023. /Pikiran Rakyat/St. Aisah Nurhalida M

PIKIRAN RAKYAT - Sekretaris Desa Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat (Jabar), Imat Rohaimat mengatakan bahwa bantuan masih kurang untuk warganya. Hal ini menyusul darurat bencana kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, sejak Sabtu, 19 Agustus 2023 lalu.

Ia mengatakan, pihaknya telah memastikan warga paling terdampak secara ekonomi sebagai prioritas penerima bantuan. Namun demikian, selain kurang, jumlah bantuan semakin hari semakin menipis. Padahal kebakaran terpantau masih belum berhasil dipadamkan, dan mayoritas warga kini terpaksa menganggur.

"Untuk bantuan sudah ada yang masuk walaupun belum cukup ya. Awal dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten ada nasi box untuk warga yang terdampak secara ekonomi. Sekarang turun dari BPBD Provinsi (Jabar) sembako. Ada juga dari yayasan dan tanggap bencana," ucap dia, di lokasi posko darurat TNI-Polri, di Sarimukti, Jumat, 15 September 2023.

Baca Juga: Polusi Picu ISPA pada Anak Balita, Bisa Komplikasi Jadi Pneumonia yang Berisiko Kematian

Kendati semua warga ikut terdampak bencana kebakaran Sarimukti, namun ia memastikan untuk mengutamakan kalangan para pemulung dan pemilah sampah di TPA. Adapun warga Sarimukti berjumlah total sekitar 7.000 jiwa. Dari jumlah itu, 455 kepala keluarga sudah dapat bantuan, atau sekitar 1.500 jiwa.

"Dengan warga kami yang banyak menggantungkan hidup di situ (TPA), kami minta kepada pihak terkait untuk mencarikan solusi segera jika Sarimukti dinyatakan belum aman (dimasuki). Contohnya kami mohon mungkin segera dibuka tempat pembuangan sementara yang bisa dijadikan warga untuk mata pencaharian," kata Imat.

Untuk teknis pembagian bantuan, Imat menjelaskan, pendataan dilakukan RT/RW masing-masing untuk kemudian dikoordinasikan bersama tim relawan. Desa memfasilitasi dengan menurunkan relawan untuk pembagian dan pendataan bantuan agar terukur, mengutamakan masyarkaat yang pekerjaannya bergantung pada TPA Sarimukti.

Baca Juga: Polres Cimahi Bekuk Pasutri Pencuri Rumah Kosong, Bermodus Pura-pura Jadi Kurir Paket

Dikatakan Imat, masalah hilangnya mata pencaharian mayoritas warga Sarimukti sangat krusial. Jika dulu warga banyak bertani dan menjadi kuli bangunan, kini pekerjaan mayoritas masyarakat setempat ialah sebagai pemulung, pengepul, hingga pemilah sampah.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat