kievskiy.org

Sampah di Bandung Makin Menggunung, Saritem Diusulkan Gantikan TPA Sarimukti

Petugas kebersihan menyiapkan alat pengolah sampah Kindeuw Hunter. Alat itu bisa mengolah sampah menjadi barang bermanfaat, termasuk mengolah sampah masyarakatagar insaf dan kembali menjadi jelema bener.
Petugas kebersihan menyiapkan alat pengolah sampah Kindeuw Hunter. Alat itu bisa mengolah sampah menjadi barang bermanfaat, termasuk mengolah sampah masyarakatagar insaf dan kembali menjadi jelema bener. /Olah digital Pikiran Rakyat

Disclaimer: Mikiran Yayat adalah konten parodi. Informasi di dalamnya dibuat untuk hiburan semata dan bukan fakta.

PIKIRAN RAKYAT - Pascakebakaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti di Cipatat, Bandung Barat, pemerintah kota dan kabupaten di Bandung Raya masih kebingungan menghadapi persoalan sampah. Penyebabnya, masih ada titik-titik api di TPA Sarimukti, maka harus dicari tempat buang sampah di lokasi lain.

Sempat diusulkan lokasinya dipindahkan ke Saritem yang namanya masih ada "sari-sari-an". Namun, tidak jadi karena Saritem sudah berubah menjadi Darut Taubah. Dan setelah tobat, Saritem pun akan jadi Saritilawah.

Hingga saat ini, dinas pemadam kebakaran masih berusaha memadamkan titik-titik api di Sarimukti. Kepala Damkar Cipatat, Heri Setiabudi atau yang akrab dipanggil Heri Seblok, menyatakan, titik-titik api ini menjadi persoalan serius. "Karena kalau tidak serius namanya bukan titik-titik api melainkan titik api-api. Oleh karena itu saya tidak mau api-api serius memadamkan titik-titik api," ujarnya dengan raut wajah serius jeung teu api-api.

Bila kondisi TPA Sarimukti masih belum bisa digunakan, maka empat kota dan kabupaten harus menahan sampahnya di tempat pembuangan sementara (TPS) di wilayah masing-masing.

Gunungan sampah pun sudah terlihat di pinggir jalan. Sudah pasti hal itu akan menimbulkan persoalan sareukseuk dan bau tak sedap. Belum lagi gunungan sampah akan mengundang laleur hejo datang mengganggu warga.

Laleur hejo yang tak diundang saja bisa datang, apalagi kalau ada sampah bekas kartu undangan, bisa-bisa H. Sape'i dan keluarga sabondoroyot yang turut mengundang tercantum di kartu undangan pun ikut datang.

Persoalan sampah ini memunculkan beragam reaksi di masyarakat. Ada yang peduli, ada juga hare-hare. Ada yang cuma ngulutruk menyalahkan, ada juga yang berinisiatif mencari solusi konkret.

Pengolah sampah masyarakat

Salah satu bentuk solusi datang dari sekelompok anak muda di Unit Creatif Beraksi Tanpa Recet (UCRAT-ACRET). Mereka membuat mesin pengolah sampah yang dapat mengubah sampah menjadi barang yang berguna.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat